Ridwan Kamil, Sabtu, di Bandung, mengatakan pihaknya memegang dua filosofi politik dalam memimpin, pertama politik akal sehat dan tahu diri.
Menurutnya tingkat elektabilitas dan popularitas dirinya yang dilansir lembaga survei bisa diperhitungkan oleh partai politik atau tidak sama sekali.
“Jadi saya tahu diri. Saya ini belum berpartai, saya tidak tahu apakah dengan hasil survei untuk 2024 apakah akan dilamar atau akan diajak partai politik, saya tidak tahu. Kalau batinnya terbuka 'bismillah', kalau tidak terbuka ya tidak masalah,” kata dia.
Baca Juga: 2 Peserta LIDA 2021 Asal DKI Jakarta Harus Tersengggol di Babak Top 16 Besar, Ini Hasil Pollingnya
Ia menilai dalam bursa Pilpres 2024 yang ada saat ini, para tokoh yang berkpirah dan memiliki "news value" (nilai berita) hari ini berpotensi menaikkan elektoral.
“Siapa yang punya 'news value'? Ya orang-orang yang sedang mengambil keputusan saat ini, menteri, gubernur,” katanya.
Dia mengaku sejauh ini hasil elektabilitas lembaga survei lebih banyak dijadikan bahan evaluasi kinerja.
Baca Juga: Link Live Streaming LIDA Top 16: 4 Duta Provinsi akan Bertarung Malam Ini
Berbeda dengan calon lain yang ditopang dengan branding dan buzzer, Ridwan Kamil memastikan dirinya belum memakai strategi buzzer termasuk membentuk tim khusus.
Menurutnya karena belum berpartai, sejatinya elektabilitas dan popularitas yang terekam oleh lembaga survei murni hasil kerja pribadinya.