Takluknya Blacak Ngilo, Prajurit Sakti Kerajaan Majapahit di Tangan Sunan Bonang, Bertanggung 7 Hari 7 Malam

- 10 Juli 2022, 15:30 WIB
Sunan Bonang, salah satu waliyullah yang diberi karomah.
Sunan Bonang, salah satu waliyullah yang diberi karomah. /

Dalam dalam buku “Sunan Bonan Wali Keramat: Karomah, Kesaktian dan Ajaran-ajara Hidup Sang Waliyullah” tulisan Asti Musman, Padepokan Blacak Ngilo ini begitu termasyhur dan mempunyai banyak murid.

Padepokan Sentono terletak di tepi aliran Bengawan Solo yang memang strategis untuk pertanian.

Alhasil, masyarakat dan Padepokan Sentono mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga rakyatnya makmur dan sejahtera.

Bahkan, Blacak Ngilo diperlakukan seperti seorang raja oleh para pengikutnya.

Akan tetapi, lambat laut sifat dan karakter Blacak Ngilo berubah. Ia menjadi pemimpin yang kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

Baca Juga: Lafadz Takbiran Idul Adha yang Dibacakan Alwi Assegaf versi Panjang Sesuai Sunnah, Lengkap Arab dan Latin

Masyarakat diharuskan menyetorkan separuh lebih hasil panennya ke Blacak Ngilo. Selain itu, setiap rakyat yang memiliki anak perawan harus dipersembahkan kepadanya untuk dijadikan selir.

Rakyat pun mulai resah. Apalagi setiap malam Bulan Purnama, rakyat harus menyediakan darah segar manusia untuk dijadikan tumbal guna menambah kesaktiannya.

Kabar kekejaman Blacak Ngilo terdengar oleh Sunan Bonang. Tak lama, Sunan Bonang mengutus santrinya menghadap Blacak Ngilo.

Santri Sunan Bonang membawa pesan agar Blacak Ngilo tidak lagi sewenang-wenang terhadap rakyat.

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah