Tak hanya itu, Sunan Bonang juga mengajak Blacak Ngilo untuk tidak menyembah berhala dan mengikuti ajaran Islam yang lurus dan benar.
Akan tetapi, Blacak Ngilo tak terima dengan kedatangan santri Sunan Bonang. Blacak Ngilu membunuh Santri Sunan Bonang dengan cara menebas lehernya.
Konon, tempat pemenggalan leher utusan Sunan Bonang ini sampai sekarang diabadikan menjadi sebuah desa bernama Pangulu.
Pangulu berasal dari kata penggal leher atau penggal hulu, masuk dalam kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro.
Merasa diremehkan, Blacak Ngilo pun mengirim surat tantangan kepada Sunan Bonang untuk adu kesaktian.
Sunan Bonang menyanggupi tantangan Blacak Ngilo tapi dengan sebuah syarat.
Jika Sunan Bonang kalah, ia rela menjadi pengikut Blacak Ngilo. Begitu sebaliknya, apabila Blacak Ngilo kalah maka harus meninggalkan perbuatan buruk dan masuk Islam.
Blacak Ngilo menyanggupi syarat yang diajukan Sunan Bonang dan menentukan jadwal pertarungan.