Gawat! Rusia dan Rezim Bashar al-Assad Serang Pemberontak Suriah Menggunakan Jet Tempur dan Artileri di Idlib

22 Maret 2021, 07:16 WIB
Gawat! Rusia dan Rezim Bashar al-Assad Serang Pemberontak Suriah Menggunakan Jet Tempur dan Artileri di Idlib /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Rusia dan rezim Bashar al-Assad kembali menyerang posisi pemberontak Suriah yang berada di di Provinsi Idlib dekat perbatasan Turki.

Serangan yang menggunakan jet tempur Rusia kepada pemberontak Suriah di Idlib ini, mengenai fasilitas gas alam, pabrik semen dan fasilitas publik lainnya terjadi pada Sabtu 21 Maret 2021 waktu setempat.

Sedangkan rezim Bashar al-Assad yang didukung Rusia menyerang menggunakan artileri dan menyasar ke kamp pengungsi Suriah dan rumah sakit di Idlib.

Baca Juga: Sebentar Lagi Bulan Ramadhan! Inilah Cara Membayar Fidyah untuk Pengganti Puasa Dilengkapi dengan Contohnya

Akibat serangang Rusia dan rejim Bashar al-Assad tersebut tujuh warga sipil tewas Suriah dan 12 petugas medis terluka serta lusinan truk trailer yang terparkir dilaporkan terbakar.

Serangan yang dilakukan oleh Rusia dan pemerintah Suriah terhadap fasilitas bahan bakar di Idlib ini merupakan yang terbaru dan bertujuan untuk mengguncang perekonomian provinsi yang dihuni oleh empat juta orang penduduk tersebut.

Menurut Juru bicara National Army, Youssef Hamoud, sebuah kelompok pemberontak yang didukung Ankara, mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia berusaha untuk menghancurkan kubu pemberontak di Suriah dan serangan yang terjadi baru-baru ini untuk mengganggu stabilitas perekonomian.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 22 Maret 2021: Hati-Hati! Bandung akan Hujan Disertai Petir dari Siang hingga Sore Hari

“Serangan udara Rusia terus berlanjut. Rudal balistik juga menghantam daerah yang dekat dengan pusat-pusat sipi. Mereka berusaha menabur kekacauan dan kebingungan," kata Youssef Hamoud.

Seperti diketahui, provinsi Idlib di dekat perbatasan Turki merupakan tempat pertahanan terakhir kelompok-kelompok pemberontak dan jihadis yang mencoba menggulingkan Presiden Al-Assad sejak 2011 silam.

Pihak oposisi sempat menguasai sejumlah wilayah Suriah, namun pasukan pemerintah didukung Rusia dan Iran telah berhasil merebutnya kembali sebagian besar wilayah tersebut selama lima tahun terakhir.

Baca Juga: Terungkap! Luna Maya Terpesona Melihat Ariel Noah Nyanyi di Atas Panggung, Netizen: Semoga Berjodoh Kembali

Provinsi Idlib merupakan wilayah strategis bagi pemerintah Suriah karena berbatasan dengan Turki di bagian utara dan dilintasi jalan raya di bagian selatan dari Kota Aleppo ke Ibu Kota Damaskus hingga ke Kota Latakia di pesisir Mediterania.

Idlib juga pernah dikuasai berbagai faksi yang berseberangan sejak jatuh ke tangan oposisi pada 2015. Namun, kekuatan paling dominan di Idlib adalah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang berkaitan dengan Al-Qaeda.

Menurut PBB diperkirakan pada Januari lalu bahwa HTS beranggotakan antara 12.000 sampai 15.000 petempur di Idlib dan daerah-daerah sekitar.

Baca Juga: UP DATE COVID-19 Minggu 21 Maret 2021: Sudah 39.550 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!

HTS didukung berbagai elemen termasuk milisi Uighur China, kelompok baru yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, serta beberapa kelompok Islamis yang bertempur di bawah panji Tentara Nasional Suriah sokongan Turki.

Idlib telah menjadi wilayah yang masuk dalam kesepakatan "de-eskalasi" antara Turki, Rusia, dan Iran sejak Mei 2017.

Kesepakatan itu meminta penghentian aksi kekerasan di empat wilayah pertahanan oposisi, termasuk Idlib.****

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler