BAGIKAN BERITA - European Space Agency (ESA) akan merekrut astronaut permanen dan cadangan yang akan menjadi krunya.
Hal ini merupakan rekrutan baru pertamanya ESA dalam 11 tahun, hal yang menarik dari rekrutan astronaut ini adalah memprioritaskan perempuan disabilitas bergabung dalam misi ke Bulan hingga Mars.
Seperti dilansir dari The Guardian, pada Kamis 18 Februari 2021 European Space Agency (ESA) mengatakan bahwa lembaganya mengedepankan keberagaman dan tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan fisik seseorang dalam proses perekrutan astronaut ini.
Akibat pembukaan lowongan dengan kriteria yang menarik ini, banyak direspon masyarakat menjadi. Meski tidak menyebutkan angkanya, ESA mengatakan jumlah aplikasi yang masuk untuk melamar posisi sebagai astronaut ESA sangat tinggi.
Namun untuk menjaring para kandidat ESA melakukan proses seleksi yang ketat dan sulit, hanya orang-orang yang memiliki skill tertentu dan mental yang kuat akan diterima menjadi astronaut dan proses seleksi ini akan berlangsung sampai Oktober 2022.
"Kandidat harus siap secara mental untuk proses ini," kata Lucy van der Tas selaku Head of Talent Acquisition di ESA.
Selain itu, masyarakat yang berminat menjadi astronaut ESA harus mempunyai gelar S2 dan latar belakang disiplin ilmu ilmu sains, teknik, matematika atau ilmu komputer dan tiga tahun pengalaman pascasarjana.
Rekrutmen yang dilakukan oleh ESA tentang disabilitas yang akan direkrut menjadi astronaut mendapat tanggapan dari astronaut wanita asal Italia Samantha Cristoforetti, ia mengatakan bahwa semua orang Saat melakukan perjalanan luar angkasa, kita semua adalah disabilitas.