Menanggapi pernyataan Blinken tersebut, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa tidak perlu menunggu bencana dulu untuk meningkatkan hubungan antarnegara.
“AS dan Turki tidak selalu setuju dengan setiap isu, tapi kemitraan ini telah berhasil melawan berbagai tantangan,” kata Blinken dalam konferensi pers bersama dengan Cavusoglu di Ankara.
AS memberi total bantuan kemanusiaan mencapai 185 juta dolar AS (setara Rp2,8 triliun) untuk mendukung upaya tanggap dampak gempa di Turki dan Suriah, demikian disampaikan Kemenlu AS.
Hubungan antara AS dan Turki, sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengalami ketegangan antara lain karena Ankara memperoleh sistem pertahanan rudal dari Rusia sejak 2019.
Cavusoglu mengatakan bahwa dia dengan Blinken telah membahas rencana kesepakatan senilai 20 miliar dolar AS (Rp303 triliun). Kesepakatan itu tentang pembelian 40 unit pesawat tempur F-16 oleh Turki dari AS.
Turki ingin pemerintah AS mengirim surat pemberitahuan resmi tentang penjualan F-16 itu ke Kongres AS, imbuh Cavusoglu.
Dia menambahkan bahwa Ankara mengharapkan dukungan dari Kongres AS untuk melancarkan kesepakatan itu.
Berdiri di samping Blinken dalam konferensi pers bersama itu, Cavusoglu mengatakan tidak mungkin bagi Turki untuk membeli pesawat tempur F-16 jika dipersulit dengan berbagai syarat.