Network
BAGIKAN BERITA- Kasus suap benih lobster yang menjerat mantan Menteri KKP Edhy Prabowo menemukan kabar terbaru dari KPK.
Pasalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengonfirmasi dua saksi mengenai aliran uang dalam kasus suap perizinan tambak, usaha, dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020 terkait dengan Edhy Prabowo.
Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sudah konfirmasi dua saksi, adalah Devi Komalah Sari yang bekerja mengurus rumah tangga dan Qushairi Rawi yang merupakan Staf Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo (EP). KPK pada Selasa 8 Desember telah memeriksa keduanya untuk tersangka Edhy.
Baca Juga: Manchester City Vs Olympique Marseille : City bantai Marseille 3-0 di Liga Champions
"Devi Komalah Sari, dikonfirmasi mengenai dugaan aliran uang kepada tersangka EP dan kawan-kawan,"ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sementara itu saksi Qushairi dikonfirmasi adanya dugaan aliran sejumlah uang dari tersangka Amiril Mukminin (AM), swasta/Sekretaris Pribadi Edhy.
KPK pada Selasa 8 Desember juga telah memeriksa dua saksi lainnya untuk tersangka Edhy, yaitu Sales PT PLI Ellen dan Putri Catur sebagai Staf Khusus Edhy.
Baca Juga: 'Sultan' Aldebaran Borong Bunga sama Boksnya bikin Andin Bahagia di Sinetron Ikatan Cinta Boros
"Saksi Ellen dikonfirmasi terkait dengan data pemaparan PT ACK (Aero Citra Kargo) kepada para eksportir. Putri Catur dikonfirmasi mengenai berbagai barang bukti yang dititipkan oleh tersangka APM (Andreau Pribadi Misata) kepada saksi," ucap Ali seperti dilansir Antara.
