Kaleidoskop 2020: Inovasi COVID-19 Jabar untuk Indonesia

- 31 Desember 2020, 22:20 WIB
Kaleidoskop 2020: Inovasi COVID-19 Jabar untuk Indonesia
Kaleidoskop 2020: Inovasi COVID-19 Jabar untuk Indonesia /Dok. Humas Jabar/

Pasar digital bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, interaksi sosial dan kontak fisik dibatasi secara besar-besaran. Dengan hadirnya pasar digital diharapkan pencegahan COVID-19 dan kegiatan ekonomi di pasar tradisional dapat berjalan beriringan.

Tidak sampai situ, Pemda Provinsi Jabar pun memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Kedisiplinan ini amat krusial dalam mencegah sebaran SAR-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Baca Juga: Baru Saja Tiba Bandara, Perdana Menteri Yaman Diserang Mortir 22 Orang Tewas Mengenaskan

Setelah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar Nomor 60 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Pelanggaran Tertib Kesehatan dalam Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan AKB di Jabar, Pemda Provinsi Jabar meluncurkan aplikasi bernama "Sicaplang" (Aplikasi Pencatatan Pelanggaran) di Kawasan Pantai Pangandaran, Sabtu (22/8/20).

Sicaplang mencatat jenis dan jumlah pelanggaran yang dilakukan hingga sanksi yang diberlakukan merujuk Pergub Jabar Nomor 60/2020. Petugas Satpol PP Jabar yang melakukan pencatatan di aplikasi ini pun sudah diberikan pelatihan.

"Memakai masker adalah salah satu cara yang efektif untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Manfaat buat pribadi yang memakai dan manfaat juga buat orang lain yang ada di sekitarnya," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat meluncurkan Sicaplang.

Baca Juga: Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun, Agar Mendapat Lindungan Allah SWT dan Berlimpah Berkah

Perguruan tinggi di Jabar konsisten memproduksi secara mandiri semua peralatan medis untuk melawan COVID-19. Dengan swasembada alat seperti PCR, rapid test, ventilator hingga alat pelindung diri (APD), Jabar bisa lebih maksimal dalam penanganan COVID-19.

Universitas Padjadjaran (Unpad) misalnya terus mengembangkan Deteksi CePAD atau Rapid Test 2.0 (sebutan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil). Koordinator Peneliti Rapid Test COVID-19 Unpad dari Fakultas MIPA, Muhammad Yusuf mengatakan, perbedaan Deteksi CePAD dengan rapid test antibody adalah molekul yang dideteksi.

Hasil inovasi lain dari Unpad adalah VitPAD-iceless Transport System, sebuah Viral Transport Medium (VTM) yang memiliki ketahanan dan keamanan untuk penyimpanan dan transportasi sampel virus di suhu ruang.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah