Ditolak 10 Rumah Sakit, Pasien Covid asal Depok Meninggal di Taksi Daring

- 18 Januari 2021, 09:56 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19*/
Ilustrasi pasien Covid-19*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - BantuWargaLaporCovid19 melaporkan, Seorang warga Depok, Jawa Barat, meninggal dunia di taksi daring diduga menderita Covid-19.

Relawan BantuWargaLaporCovid19, Tri Maharani, mengatakan warga tersebut meninggal setelah ditolak oleh 10 rumah sakit di kota tersebut.

Namun Tri enggan memperinci waktu kejadian dan domisili warga yang diduga menderita Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Risa Saraswati Berinteraksi dengan Makhluk Tak Kasat Mata Saat Covid-19: Ngeri Covid daripada Hantu

Hal itu menurut dia untuk melindungi privasi warga yang melapor melalui chat box LaporCovid dan juga keluarga orang yang meninggal tersebut.

Dia menjelaskan, pada saat kejadian, korban membutuhkan alat bantu nafas. Tri Menduga, korban sudah terkena Covid-19 lebih dari delapan hari.

Saat itu, Tri berusaha membantu berkeliling mencari rumah sakit karena korban merasakan sesak nafas.

Baca Juga: Setelah Disuntik Vaksin COVID-19 di Bandung, Ariel Noah Langsung Rasakan Hal Ini

"Kita mencari dan 10 rumah sakit menolak lantaran ICU penuh dan korban memang membutuhkan ventilator," tutur Tri.

Di Tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, dr. Novarita membenarkan kabar yang beredar tersebut.

Menurutnya, informasi bermula dari laporan pihak keluarga yang disampaikan ke LaporCovid19 pada 3 Januari 2021.

Baca Juga: Ketua MUI Kota Bandung, KH Miftah Faridl Minta Umat Islam Tak Ragu Divaksin COVID-19, Ini Alasannya

“Kami sudah telusuri informasi tersebut, tetapi sampai saat ini belum kami dapatkan,” kata Novarita, Minggu 17 Januari 2021.

“Sudah kami lacak ke seluruh rumah sakit dan puskesmas (se-Kota Depok), tidak ada yang menolak pasien yang dimaksud,” sambungnya.

Novarita menjelaskan, berdasarkan informasi yang beredar, pasien yang menderita gejala seperti Covid-19 itu, membutuhkan ventilator lantaran mengalami sesak napas.

Baca Juga: dr. Tirta Apresiasi Presiden Jokowi Divaksin Covid-19 Pertama: Saya Angkat Topi, Sampeyan Sangar!

Namun, lanjut Novarita, rumah sakit yang didatangi oleh pasien tersebut menolak, dikarenakan ruang ICU diakui sudah penuh.

“Pengakuannya kan seperti itu (ICU penuh). Mungkin karena mereka (pasien) melihat ramai, maka dianggap sudah penuh. Pastinya tidak ada (RS maupun puskesmas) penolakan pasien.”

“Kalau saya nilai, informasi itu sebenarnya hanya bentuk peringatan saja untuk semua masyarakat bahwa rumah sakit di Indonesia dalam keadaan genting, sehingga dibutuhkan pencegahan, itu yang diutamakan,” ujarnya.

Baca Juga: Mengejutkan, Virus Covid-19 Mulai Menular ke Gorila karena tertular dari Staf 

Untuk itu Novarita meminta, agar seluruh masyarakat, tetap dan terus menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Sebab, menurutnya, kunci utama dalam mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan 3M.

“Yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak fisik dan tingkatkan juga imun dan iman,” pungkasnya.***

Editor: Yusuf Ariyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x