Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, Tiba-tiba Ahli Bahasa Indonesia Ivan Lanin Sampaikan Kabar Duka

- 24 Februari 2021, 20:31 WIB
Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, Tiba-tiba Pakar Tata Bahasa Indonesia Ivan Lanin Sampaikan Kabar Duka
Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, Tiba-tiba Pakar Tata Bahasa Indonesia Ivan Lanin Sampaikan Kabar Duka /Instagram. Com/@ivanlanin/

BAGIKAN BERITA-Innalillahi Wa Innailaihi roojiun, pakar tata bahasa Indonesia Ivan Lanin menyampaikan Kabar duka atas meninggalnya maestro tari legong Bulantrisna Djelantik.

Hal tersebut sampaikan pakar tata bahasa Indonesia Ivan Lanin atas meninggalnya maestro tari legong Bulantrisna Djelantik di akun twitter pribadinya @ivanlanin Rabu 24 Februari 2021.

"Sabtu yang lalu, Biyang Bulantrisna Djelantik bilang bahwa beliau ingin pulang Rabu ini. Rabu ini pukul 00.30, Biyang pulang, tetapi tidak ke Martimbang. Selamat jalan, Biyang. Teruslah menari di sana, "demikian kutipan dari unggahan @ivanlanin.

Baca Juga: Selamat Jalan untuk Selamanya, Addie M.S. Tiba-tiba Sampaikan Berita Duka Cita: Jam Segini Dadaku Sesak

Selain ditwitter Ivan Lanin juga Unggah kepergian Bulantrisna Djelantik di akun instagram nya @ivanlanin Rabu 24 Februari 2021.

"Sabtu yang lalu, Biyang @bulantrisnadj bilang bahwa beliau ingin pulang Rabu ini. Ibu mertua saya itu sudah sejak awal Februari dirawat di RS Siloam Semanggi karena kanker pankreas yang beliau derita. Papa mertua saya bergegas menyiapkan kamar di lantai bawah rumah Martimbang. Selasa kemarin, kamar itu sudah siap menyambut Biyang pulang, "ujar Ivan.

Lebih lanjut Ivan Lanin menambahkan bahwa "Rabu, 24 Februari 2021, pukul 00.30, Biyang pulang, tetapi tidak ke Martimbang. Selamat jalan, Biyang. Teruslah menari di sana, " katanya.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Terima Penghargaan Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021

Dikutip Bagikan Berita.com dari berbagai sumber Maestro Tari Legong Bulantrisna Djelantik meninggal dunia pada hari Rabu 24 Februari 2021 dinihari dalam usia 73 tahun.

Bulantrisna Djelantik  merupakan keturunan raja terakhir Karangasem.

Ayu Bulantrisna Djelantik lahir di Deventer, Belanda, 8 September 1947.

Baca Juga: Innalillahi! Gempa Bumi Getarkan Pulau Lombok Tadi Sore, Netizen: Pantesan Ada Dentuman

Beliau adalah seorang maestro tari tradisional Indonesia. Ayu dikenal sebagai maestro tari Legong yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis THT dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Ayu Bulantrisna Djelantik menggeluti dunia tari pertama kali di Puri sang kakek.

Kakek dari Bulantrisna bernama Anak Agung Anglurah Djelantik yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali.

Baca Juga: Muslim Sri Lanka Kembali Demo, Minta Bantuan Pakistan untuk Mencegah Jenazah COVID-19 Dikremasi Paksa

Ia yang mencari dan memanggil guru tari untuk Bulantrisna. Guru yang dipanggil oleh sang kakek antara lain Bagus Bongkasa dan Gusti Biang Sengog.

Bulantrisna kecil mengenal tari tradisional Bali ketika usia 7 tahun dan pada saat usianya menginjak 10 tahun Bulantrisna diundang oleh Presiden Soekarno ke Istana Presiden di Tampaksiring, Gianyar, Bali untuk menghibur para tamu Istana.Mentor utamanya adalah Anak Agung Mandera dan Gusti Made Sengog, penari Legong generasi pertama.

Tahun 1971 Bulantrisna memutuskan untuk menikah dan berhenti menari. Pada akhirnya setelah menikah Bulantrisna tetap menari ketika melanjutkan studi di Jerman, Belanda dan Belgia.

Baca Juga: Mengejutkan, Jennie Blackpink dan G- Dragon Bigbang Ternyata Sedang Menjalin Asmara dengan Kencan Bareng

Sampai saat inipun Bulantrisna tetap aktif menekuni dunia tari bahkan setelah pensiun sebagai pegawai negeri dan staff pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah