Mengulik Kilas Balik Hari Sumpah Pemuda dan Mengenal 3 Gedung yang Menjadi Tempat Lahir

- 27 Oktober 2021, 14:05 WIB
Ilustrasi peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober dengan mengenang sejarah berdirinya
Ilustrasi peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober dengan mengenang sejarah berdirinya /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Hari Sumpah Pemuda merupakan simbol dari semangat pemuda-pemuda Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda Indonesia yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, moral bahkan harta demi menyatukan bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda itu sendiri berisi ikrar yang menegaskan berdirinya Negara Republik Indonesia yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada kongres pemuda ll.

Baca Juga: Sejarah dan Isi Sumpah Pemuda 28 Oktober, Tonggak Utama Kemerdekaan Indonesia

Kongres tersebut dihadiri oleh organisasi-organisasi pemuda lain diantaranya, Jong Java, Jong Soematra, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Bataks Bond, Jong Celebes dan, Pemuda Kaum Betawi.

Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan sebanyak 3 kali rapat di tiga gedung yang berbeda.

1. Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)

Rapat pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang berlangsung pada Sabtu, 27 Oktober 1928.

Baca Juga: Inilah Cara Download Bingkai Twibbon Sumpah Pemuda Untuk Pasang Foto DP di Facebook dan Twitter

Pada rapat ini, Mohammad Yamin membahas lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Kini gedung yang memiliki nilai sejarah ini beralih fungsi menjadi tempat ibadah umat katolik, atau sering kita kenal sebagai Gereja Katedral.

2. Gedung Oost-Java Bioscoop

Rapat kedua dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 1928 yang bertempat di gedung Oost-Java Bioscoop.

Pada rapat kali ini, pemuda membahas tentang pendidikan.

Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro sebagai pembicara rapat tersebut menyepakati bahwa setiap anak dan pemuda Indonesia harus mendapat pendidikan kebangsaan, dididik secara otomatis, serta keseimbangan antara pendidikan di sekolah maupun di rumah.

Baca Juga: Mengintip Harga dan Spesifikasi Sepeda Lipat Daniel Mananta untuk Jokowi di Hari Sumpah Pemuda

3. Gedung Indonesisch Huis Kramat (Museum Sumpah pemuda)

Pada mulanya, gedung ini merupakan rumah kos bagi para pemuda yang tidak mempunyai tempat tinggal selama bersekolah.

Di tempat inilah para pemuda membahas tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Selain itu, mereka juga membahas mengenai gerakan kepanduan sejak dini agar tercipta sifat disiplin dan mandiri.

Gedung ini populer bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di Jakarta Pusat, karena gedung ini sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda yang berlokasi di Jalan Kramat Np. 106, Jakarta Pusat.

Setelah dilakukannya ketiga rapat tersebut, akhirnya putusan hasil rapat itu menghasilkan ikrar yang memiliki arti mendalam bagi sejarah bangsa.

Ikrar sumpah pemuda ini ditulis oleh Mohammad Yamin dan dibacakan pertama kali oleh Soegondo Djojopoespito.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Pahlawan 10 November, Cocok untuk Caption Instagram, Twitter, FB dan WhatsApp

Adapun isi ikrar Sumpah Pemuda sebagai berikut:

Pertama

kami putra putri bangsa Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua

Kami putra putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami putra putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sebelum kongres ditutup, peserta kongres diperdengarkan dengan lagu Indonesia Raya yang disambut dengan sangat meriah.***

Editor: Yusuf Ariyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x