BAGIKAN BERITA – Aksi oknum suporter Persita Tangerang yang melakukan pelamparan batu ke bus rombongan pemain Persis Solo disoroti Gibran Rakabuming Raka.
Wali Kota Surakarta tersebut meminta polisi menangkap para pelaku pelamparan terhadap bus Persis Solo.
Menurut anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, kasus tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus diproses hukum.
“Intinya, saya dan pak kapolri terus koordinasi masalah ini. Harus ada tindakan tegas. Kalau dibiarkan, akan ada terus seperti itu, tidak berhenti,” kata Gibran di Surakarta, Jawa Tengah, Senin.
Dalam peristiwa tersebut, lanjutnya, harus ada orang yang disangkakan sehingga ada efek jera dari para pelaku pelemparan tersebut.
“Ya, pihak mana pun yang terlibat. Saya kembalikan lagi ke pak kapolri,” imbuhnya.
Putra pertama Presiden Joko Widodo itu menyayangkan kejadian yang seharusnya tidak perlu terjadi itu. Apalagi, saat ini persepakbolaan di dalam negeri tengah disorot usai Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang terjadi Oktober 2022.
“Ya dibayangkan saja, jauh-jauh ke tempat mereka, pulang, habis tanding capek, masih dilempari batu. Rasanya kayak apa?” katanya.
Disinggung mengenai adanya pemain Persis Surakarta yang diduga mengejar dan memukul pelaku pelemparan, Gibran mempersilakan polisi untuk mendalaminya.
“Kalau ada yang salah dari pemain kami, ya mohon maaf, kami fair, silakan diperiksa. Pemain yang melakukan pengejaran, pemukulan, ya harus minta maaf dan kooperatif kalau dilakukan pemeriksaan. Masalah atau tidak masalah, nanti pak kapolri yang menentukan,” katanya.
Terkait permintaan maaf, Gibran mengatakan semua pihak harus meminta maaf.
“Aku ya salah,” imbuhnya.
Baca Juga: Tak Ada Henhen Herdiana, Ini Daftar 22 Pemain Persib yang Dibawa ke Semarang untuk Lawan PSIS
Sementara itu, untuk menjaga kondisi persepakbolaan di Tanah Air, dia mengatakan semua pihak harus berkoordinasi.
“Dari pengamanan, manajemen, suporter, intinya kami ingin sepak bola jalan, jangan seperti ini terus. Nggak ada bola, nggak ada hiburan. Menahan diri semua, ya,” ujar Gibran.***