Dapat Ancaman FIFA ESL Terancam Tidak Jadi Digelar, UEFA Membuat Format Baru Liga Champion 2024

21 April 2021, 08:07 WIB
Dapat ancaman FIFA ESL Terancam Tidak Jadi Digelar, UEFA Membuat Format Baru Liga Champion 2024 /twitter.com/uefalivereddit/

BAGIKAN BERITA - Hingar bingar rencana bergulirnya European Super League (ESL) yang digagas oleh 12 klub elit eropa tidak membuat UEFA gentar.

Setelah diancam FIFA, beberpa klub yang awalnya setuju dengan bergulirnya European Super League (ESL), akhirnya menarik diri dari ajang yang digadang-gadang akan menyaingi Liga Champion yang sudah di gelar rutin oleh UEFA.

Bahkan pada saat ini, UEFA sebagai otoritas tertinggi sepakbola di eropa sudah sepakat mengesahkan format baru yang bakal dipakai untuk kompetisi antarklub tertinggi mereka, Liga Champions, dan mengumumkan rincian perubahan itu dalam laman resminya pada Selasa 20 April 2021 malam waktu setempat.

Baca Juga: Sambil Menunggu Puasa, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Habiskan Waktu dengan Hal Ini

Akan ada kerangka pengeluaran untuk para pendiri, yang akan menerima "3,5 miliar euro (Rp70,5 triliun) semata-mata untuk mendukung rencana investasi infrastruktur mereka dan untuk mengimbangi dampak pandemi Covid".

Perbedaan paling mendasar pada liga yang bakal bergulir mulai musim 2024/2025 itu adalah pertambahan empat peserta dan dihapuskannya format pembagian grup, sehingga Liga Champions akan diikuti 36 tim dalam liga tunggal.

Dalam format baru, yang lebih dikenal sebagai Swiss Model, setiap tim peserta akan memainkan empat pertandingan lebih banyak dibandingkan dengan format penyisihan grup reguler.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Sholat untuk Banda Aceh, Padang, Jambi, Pekanbaru, Bandar Lampung dan Palembang 21 April 2021

Setiap tim tidak lagi berhadapan satu sama lain dua kali kandang-tandang dalam fase penyisihan, melainkan bertanding 10 kali melawan 10 tim berbeda, separuhnya dimainkan di kandang dan sisanya tandang.

Nantinya setelah setiap tim main 10 kali, delapan tim peringkat teratas akan otomatis lolos ke babak 16 besar, sedangkan tim peringkat kesembilan sampai dengan ke-24 akan memasuki putaran playoff menentukan delapan tim 16 besar lainnya.

Sedangkan tim peringkat ke-25 hingga juru kunci akan tersingkir dari kompetisi Eropa musim tersebut, tidak ada jatah lungsuran ke Liga Europa.

Baca Juga: Menghilangkan peran KH Hasyim Asy'ari, Hidayat Nurwahid Minta Kamus Sejarah Indonesia Ditarik dan Direvisi

Mulai putaran 16 besar, format kompetisi akan tetap menggunakan babak gugur yang berlaku saat ini.

UEFA menyatakan format liga tunggal dengan aturan serupa di atas akan juga diberlakukan secara berkala untuk Liga Europa serta Liga Conference, kompetisi kasta ketiga Eropa yang rencananya mulai bergulir musim 2021/2022.

UEFA menegaskan pembagian jatah tiket Liga Champions dalam format baru akan tetap berdasarkan capaian klub di liga domestik masing-masing dengan sejumlah kriteria.

Baca Juga: Waduh! Dikabarkan Bangkrut, Kini Pinkan Mambo Membuka Kursus Vokal dengan Harga Rp500 Ribu per Bulan

jatah tambahan peserta pertama akan diberikan kepada liga/negara yang berada di peringkat kelima klasemen koefisien UEFA.

Jatah kedua, diberikan kepada juara liga domestik dengan nilai koefisien klub tertinggi di antara juara-juara lokal yang tidak mendapat tiket putaran final Liga Champions.

Jatah ketiga dan keempat, diberikan kepada dua klub yang punya nilai koefisiensi tertinggi yang gagal meraih tiket Liga Champions, tetapi memperoleh tiket Liga Europa atau Liga Conference.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler