Ilmuwan Ini Sukses Tanam Sawi Hijau di Tanah dari Bulan, Tak Disangka Setelah Menunggu Puluhan Tahun

16 Mei 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi Sawi Hujau. para ilmuwan mengembangkan teknologi bercocok tanam menggunakan tanah dari bulan. /Pixabay.com/Nayuta

BAGIKAN BERITA – Para Ilmuwan berhasil mengembangkan metode terbaru dalam bercocok tanam menggunakan tanah yang diambil dari bulan.

Tanah yang diambil beberapa puluh tahun lalu oleh astronot menggunakan pesawat ulang alik digunakan ilmuwan Stephen Elardo dari University of Florida, Anna Lisa-Paul dan Robert Ferl untuk berkebun.

Keberhasilan mereka ditulis dalam sebuah jurnal Communications Biology. Dimana menjelaskan secara detail bagaimana proses penelitian mereka.

Baca Juga: KUR BRI, BNI dan Mandiri Mudah Didapatkan UMKM, Simak Penjelasan Cara dan Syarat Mudahnya

Mengutip laman Cnet Senin, ara ilmuwan tersebut sukses mengembangkan tanaman dari tanah regolit yang berasal dari bulan.

Tanah regolit ini dibawa ke bumi oleh tiga misi pesawat ulang alik Apollo yang berbeda, puluhan tahun yang lalu.

Menggunakan sedikit sampel tanah regolit ini, Elardo dan kawan-kawan menanam Arabidopsis thaliana, sejenis sawi hijau.

"Tanah bulan tidak punya nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman," kata Elardo.

Baca Juga: Khusus Perempuan, Pinjaman Modal Usaha hingga Rp25 Juta Tanpa Agunan dari PNM Mekaar Plus, Syaratnya Cuma Ini

Benih sawi hijau itu bisa tumbuh, tapi, terlihat tidak begitu sehat. Menurut para ilmuwan, tanaman itu stres, tapi, masih bisa tumbuh relatif cepat. Mereka akhirnya menambahkan air, cahaya dan nutrisi yang dibutuhkan.

"Setelah dua hari, sawi hijau mulai bertunas," kata Anna-Lisa Paul, profesor ilmu holtikultura di University of Florida.

Paul mengatakan baik tanaman yang menggunakan sampel tanah regolit dari bulan maupun yang berada dalam kontrol, terlihat sama sampai hari keenam.

Dalam sepekan, sawi hijau dengan tanah regolit bulan menunjukkan tanda-tanda tanaman stres yaitu pertumbuhan lambat, daun dan akar pendek dan bercak-bercak merah.

Baca Juga: Persita Tangerang Resmi Boyong Mantan Pemain Sayap Andalan Persib di Era Pelatih Mario Gomez

"Pada akhirnya, kami ingin menggunakan data gen untuk membantu mengatasi bagaimana respons terhadap stres bisa diperbaiki supaya tanaman, terutama tanaman pangan, bisa tumbuh dengan tanah dari bulan dengan dampak yang kecil terhadap kesehatan," kata Paul.

Tanah regolit dari bulan berupa butiran sangat halus, namun, tajam. Menghirup tanah ini bisa merusak paru-paru.

Robert Ferl, yang juga berasal dari University of Florida melihat bercocok tanam di bulan adalah kunci utama untuk tinggal di bulan lebih lama, selain makanan, air dan udara yang bersih.

tanda-tanda tanaman stres yaitu pertumbuhan lambat, daun dan akar pendek dan bercak-bercak merah.

"Pada akhirnya, kami ingin menggunakan data gen untuk membantu mengatasi bagaimana respons terhadap stres bisa diperbaiki supaya tanaman, terutama tanaman pangan, bisa tumbuh dengan tanah dari bulan dengan dampak yang kecil terhadap kesehatan," kata Paul.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler