Menteri BUMN Erick Thohir Pastikan Bio Farma Siap Produksi 250 juta Dosis Vaksin Covid-19

4 Agustus 2020, 20:31 WIB
MENTERI BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Biofarma.* /DOK.Biofarma/

BAGIKAN BERITA-Menteri BUMN RI sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir mengadakan kunjungan ke Bio Farma.

Kunjungan tersebut untuk memastikan kesiapan produksi vaksin Covid-19, yang saat ini, memasuki tahap persiapan uji klinis fase 3, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.

Kunjungan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2020 juga dihadiri oleh tim Uji Klinis Fase 3 dari Fakultas Kedokteran Unpad, Prof Kusnandi, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dan jajaran Board of Executives Bio Farma bertujuan untuk melihat kesiapan kapasitas Bio Farma dalam memproduksi Vaksin Covid-19 dari 100 juta dosis menjadi 250 juta dosis, dan juga perkembangan pelaksanaan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19.

Baca Juga: Waduh, Warga Indonesia Borong Sepeda Brompton di Jerman Sampai Stoknya Habis dan Tokonya Tutup

Vaksin Covid-19 saat ini sedang menjadi kebutuhan dunia, dimana seluruh lembaga penelitian dunia berlomba – lomba untuk menemukan vaksin Covid-19.

Di Indonesia sendiri, melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, menggandeng perusahaan Sinovac.

Alasan Bio Farma memilih Sinovac sebagai partner kolaborasi adalah, karena vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac, menggunakan platform inactivated (virus yang diinaktivasi) yang mana metode ini sudah dikuasai oleh Bio Farma sejak lama.

Baca Juga: Kemen PUPR Gunakan Metode Geotextile Bangun Tanggul Darurat di Sungai Masamba dan Sungai Radda

Faktor lainnya adalah karena sampai dengan saat ini mereka memiliki kemampuan pengembangan vaksin Covid-19 tercepat, mempunyai pengalaman sebagai perusahaan pertama di dunia yang menyelesaikan fase 1 untuk vaksin SARS, dan memiliki produk vaksin H1N1 (Swine Flu) pertama yang disetujui oleh dunia.

Disamping dengan Sinovac, Bio Farma juga berkolaborasi bersama konsorsium nasional yang dipimpin oleh lembaga Biomolukuler Eijkman, yang akan memproduksi Vaksin Merah-putih pada tahun 2022 mendatang.

Dalam kunjungan ini, Erick Thohir melihat fasilitas produksi yang nantinya, akan digunakan untuk memproduksi vaksin Covid-19, yang terletak di lingkungan produksi Bio Farma yang berada di dua gedung yang berbeda.

Baca Juga: Terapkan Sistem Tanpa Sentuh, Angkasa Pura 2 Pastikan Bandara Husein Bandung Aman Untuk Penumpang

Erick Thohir mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu ragu, apabila nantinya vaksin Covid-19 ini lulus uji klinis fase 3 dan diproduksi.

Mengingat Bio Farma sudah berpengalaman dalam memproduksi vaksin sejak tahun 1890, dan sudah ada 15 produk vaksinnya yang lulus Pre-Kualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sehingga ada 150 negara yang telah menggunakan produknya.

Bahkan negara – negara di Timur Tengah
banyak yang sudah menggunakan dan belajar dari Bio Farma untuk membuat vaksin.

Baca Juga: Sekda Jabar Pastikan Pelacakan Kontak Erat ASN Gedung Sate Terkonfirmasi Positif Sudah 80 Persen

Namun tetap masyarakat harus memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, seperti menggunakan masker dan
menjaga jarak.

“Pada hari ini, kita sudah memiliki kapasitas produki awal sebanyak 100 juta, dan Insya Allah pada Desember 2020, akan siap 150 juta dosis tambahan, jadi pada tahun depan akan diproduksi sebanyak 250 juta dosis, dan jumlahnya akan mencukupi untuk Indonesia, dan bukan tidak mungkin, Bio Farma bisa mengekspor juga vaksin Covid-19 untuk membantu negara lain”, ujar Erick.

Honesti Basyir menambahkan, bahwa kapasitas produksi maksimal yang akan digunakan untuk memproduksi vaksin Covid-19 adalah sebesar 250 juta dosis per tahun.

Baca Juga: Ingin Bertemu Presiden, Ratusan Petani Sumatera Jalan Kaki ke Jakarta

“Bio Farma sedang menyiapkan
fasilitas produksi tambahan sebesar 150 juta dosis. Fasilitas produksi tambahan ini akan siap pada Desember 2020, dari rencana semula di awal tahun 2021,"pungkasnya.***

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler