Selain itu, Menurutnya, BSI juga memberikan pelatihan kepada UMKM-UMKM yang telah melakukan kemitraan, bahkan menyediakan alat untuk berproduksi dengan lebih baik.
“Contoh kita berani membiayai mesin suling untuk petani sehingga nanti bisa berkembang, tidak hanya petani di Cileungsi tapi juga di Suka Makmur dan daerah lain,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk UMKM yang masih belum memiliki kinerja yang baik, ia mengakui diperlukan upaya yang lebih besar untuk mempermudah UMKM tersebut naik kelas.
“Kalau ini perlu support besar, mungkin bisa menggunakan dana CSR dan lain-lain yang dananya terbatas. Tapi intinya kita sudah punya pola pembiayaan untuk UMKM yang mulanya unbankable menjadi bankable,” kata Kokok.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Teten Masduki mengatakan pemerintah senantiasa berada di samping usaha-usaha kerakyatan untuk mendukung pelaku usaha dari sisi permodalan, manajemen usaha, dan kemudahan mendapatkan legalitas. “Jangan ragu untuk mulai berwirausaha, terlebih generasi muda yang kesempatannya sangat luas,” kata dia dalam keterangan pers, Jakarta, Jumat.
Adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) disebut menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam memberikan akses pembiayaan bersuku bunga yang sangat murah dan cepat.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa bantuan ini dihadirkan kepada pelaku UMKM yang memiliki prospek berkembang namun belum bankable.
Per 30 November 2021, telah terealisasi Rp263,22 triliun KUR yang telah disalurkan kepada UMKM.
Data menunjukkan penyaluran KUR Super Mikro sebesar Rp9,71 triliun untuk 1.104.917 debitur, KUR Mikro mencapai Rp166,11 triliun disalurkan kepada 5.418.549 debitur, KUR Kecil tercatat Rp87,37 triliun yang diterima 446.730 debitur.