Selain itu, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari juga menjelaskan bahwa saat ini BRI memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi target penyaluran KUR yang diadakan pemerintah.
“Hal tersebut tercermin dari realisasi KUR BRI hingga akhir November 2021 dimana BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp181,39 triliun kepada 6 juta nasabah. Angka ini setara dengan 93,02% dibandingkan dengan target penyaluran KUR BRI di tahun ini dengan nilai Rp195 triliun,” ucap Supari.
Selain itu, diakui Supari, BRI telah memiliki business process yang optimal dan sistem yang efisien, sehingga dapat mendukung upaya perseroan dalam penyaluran KUR.
“Efisiensi penyaluran kredit didapatkan BRI melalui digitalisasi, dengan pemanfaatan resources kapabilitas IT dan business model yang sudah terjadi saat ini, BRI mampu menjaga bottom line yang solid atau return yang optimal,” ujar Supari.
Dari semua pernyataan di atas, tentu terlihat BRI sangat siap untuk kembali membantu UMKM di tahun 2022.
Dengan kebijakan alokasi yang naik di tahun 2022 ini, melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) semoga semua UMKM yang sedang memulihkan usahanya bisa semakin terbantu dan tidak ragu untuk mengajukan KUR sebagai alat pemulihan usahanya tersebut.***