Hati-hati, Perempuan Lebih Beresiko Terkena Serangan Jantung Akibat Tekanan Kerja, Ini Alasannya

- 5 September 2021, 19:10 WIB
Inilah cara sederhana dan mudah untuk mendeteksi penyakit jantung pada diri seseorang ala dr. Zaidul Akbar
Inilah cara sederhana dan mudah untuk mendeteksi penyakit jantung pada diri seseorang ala dr. Zaidul Akbar /Pixabay.com/Gerd Altmann

BAGIKAN BERITA -Penyakit jantung hingga saat ini menjadi penyakit paling mematikan di dunia.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit jantung seperti stres kerja, gangguan tidur, dan kelelahan.

Selain itu penyakit jantung terhadap kaum perempuan kini meningkat lebih tajam.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Hindari Resiko Penyakit Jantung, Nomor 5 Paling Sulit Dihindari

Hal tersebut saat studi yang dipresentasikan pada Konferensi Organisasi Stroke Eropa ini membandingkan data dari 22.000 pria dan wanita Swiss antara 2007 dan 2017.

Demikian seperti dilansir lamanThe Sun, Sabtu 4 September 2021.

Hasil studi pun menemukan dua pertiga orang dewasa mengeluhkan stres akibat pekerjaan, yang mana sebanyak 66 persen terdeteksi pada 2017 dan 59 persen terdeteksi pada 2012.

Sementara itu peningkatan jumlah orang dewasa yang mengeluhkan stres pekerjaan ini juga bersamaan dengan naiknya proporsi wanita yang bekerja penuh waktu selama periode tersebut, yakni dari 38 persen menjadi 44 persen.

Baca Juga: Penyakit Jantung Kini Menyerang Usia Muda, Begini Pencegahannya

Hasilnya sebanyak 1 dari 3 wanita atau sekitar 33 persen wanita merasa selalu lelah dan lemah dibandingkan dengan 26 persen pria.

Selama penelitian ini, sebanyak 8 persen wanita lebih sering mengalami masalah tidur dibandingkan pria yang hanya 5 persen.

Tapi, risiko penyakit jantung yang dipicu oleh tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi masih lebih tinggi pada pria. Dr Martin Hänsel dari University of Zurich mengatakan, stres pekerjaan cenderung membuat pria sering merokok dan gemuk.

Baca Juga: Apa Itu Badai Sitokin, Penyakit yang Menyerang Deddy Corbuzier, Ini Penjelasannya

"Tetapi, perempuan melaporkan peningkatan yang lebih besar dalam faktor risiko non-tradisional untuk serangan jantung dan stroke, seperti stres kerja, gangguan tidur dan kelelahan," ujar Dr Martin.

Para peneliti membandingkan data dari 22 ribu lelaki dan perempuan dalam Survei Kesehatan Swiss dari 2007, 2012, dan 2017.

Dan menemukan peningkatan ‘mengkhawatirkan’ dalam jumlah perempuan yang melaporkan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Ternyata Makanan Bisa Menjadi Sumber Penularan Penyakit Bila Mengabaikan 3 Hal Ini, Apa Itu?

Tren ini bertepatan dengan peningkatan jumlah perempuan yang bekerja penuh waktu dari 38 persen pada 2007 menjadi 44 persen pada 2017.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x