Ternyata ini Penyebab Harga Janda Bolong Bisa Seharga Mobil, Simak Ulasan Dosen Pertanian Unpad

- 26 September 2020, 06:00 WIB
Ternyata ini Penyebab Harga  Janda Bolong Bisa Seharga Mobil, Simak Ulasan  Dosen Pertanian Unpad
Ternyata ini Penyebab Harga Janda Bolong Bisa Seharga Mobil, Simak Ulasan Dosen Pertanian Unpad /Hendra Karunia/BagikanBerita.com

 BAGIKAN BERITA -Tanaman hias Janda Bolong dengan nama latin Monstera Adansoni Variegata saat ini sedang populer dan di gemari oleh pehobi tanaman hias.

Fenomena tanaman hias Janda Bolong atau Monstera dengan harga selangit saat ini masih di buru oleh kolektor tanaman hias.

Satu pot tanaman Janda Bolong atau monstera sebelum tren sekitar satu tahun yang lalu harganya hanya Rp.50 Ribu, kini harga nya bisa untuk membeli mobil hingga ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Buseet , Harga Tanaman Janda Bolong Atau Monstera Sekarang Sekitar Rp.100 Juta

Tanaman Janda Bolong atau monstera ini memiliki tampilan yang unik, yakni bagian tengahnya bolong, dan ada yang memiliki kombinasi beberapa warna, menjadi daya tarik bunga yang satu ini.

Janda Bolong Monstera ini merupakan jenis tanaman merambat atau menjalar, habitatnya di hutan tropis bagian selatan Meksiko sampai Panama.

Kenapa di sebut monstera atau Janda Bolong karena ukuran tanaman yang bisa mencapai puluhan meter di alam bebas, monstera memiliki kekhasan pada daunnya yang lebar dan sobek-sobek serta berlubang ditengahnya.

Baca Juga: Cara Merawat Tanaman Monstera Agar Segar dan Cantik Seperti di Kafe Kekinian

Mungkin bagi orang awam merasa heran, kenapa harga tanaman hias Janda Bolong atau monstera ini bisa melambung tinggi hingga ratusan juta rupiah.


Dikutip Bagikanberita.com dari laman Ketik.unpad.ac.id, alasan mahalnya harga Tanaman hias Janda Bolong atau monstera menurut Dosen Fakultas Pertanian Unpad Syariful Mubarok Ada beberapa faktor.

Bentuk tanaman Monstera yang memiliki keindahan pada daunnya yang memiliki lubang. Terutama pada jenis Variegata ini yang memiliki warna unik pada daun yaitu hijau putih, maka tidak heran dapat bernilai jual tinggi.

Baca Juga: Harga Janda Bolong Semakin Melejit Kalahkan Mobil LCGC, Merawatnya Bikin Bahagia

Menurut Pria yang bergelut di Departemen Budidaya Tanaman ini menyatakan bahwa harganya yang melambung naik bukan karena teknik budidayanya yang sulit.

"Nilai jual Janda Bolong yang mencapai ratusan juta tersebut merupakan bentuk dari permainan harga semata. Sebenarnya peningkatan atau naiknya harga yang drastis bukan akibat dari sulitnya teknik budidaya yang dilakukan, ini hanya sebatas dari permainan dagang atau harga untuk tanaman hias,” jelas Syariful seperti dikutip laman ketik.unpad.a.c.id.

Ia menambahkan bahwa fenomena ini pernah terjadi pula pada sekitar tahun 2007. Pada saat itu kenaikan harga fantastis pun pernah dialami oleh Anthrium Gelombang Cinta.

Baca Juga: Legenda Bulutangkis Indonesia Rudy Hartono Dilarikan ke Rumah Sakit, Begini Kondisinya Sekarang

"Jika sudah banyak yang produksi tanaman ini, maka akan mengakibatkan harga di pasaran menjadi turun drastis. Saya pun menakutkan hal tersebut terjadi pada monstera ini, setelah banyak dibudidayakan dan jumlahnya meningkat di masyarakat mengakibatkan harganya turun,” ujar Syariful yang merupakan pengajar produksi tanaman hias ini.

Sementara itu, jika dilihat dari budidayanya, tanaman ini tidak ada cara khusus untuk merawatnya. Syariful menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan hanya penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.

Maka Syariful memandang bahwa dengan ramainya tanaman hias monstera ini terdapat segi baik dan buruknya. Untuk segi baiknya, nilai ekonomis semua jenis tanaman meningkat.

Dengan begitu harga tanaman jenis lain yang berdaun indah ikut naik, dan terbukti saat ini harga tanaman hias seperti anggrek, aglaonema, anthurium, caladium turut meningkat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pekerjaan Besok, Cancer: Bersikap Lebih Serius, Virgo: Negoisasi Tanpa Khawatir

Populernya tanaman hias Monstera ini menjadikan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan guna budidaya tanaman hias.

Namun Syariful pun menyampaikan bahwa segi buruk dari adanya fenomena ini ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis.

Kemungkinan akan turunnya tanaman ini disebabkan karena mulai banyaknya yang tanaman ini, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi.

Baca Juga: BTS Resmi Batalkan Konser di Seoul Akibat Covid -19 Pada Bulan Oktober , Jadinya Diganti Ini


Nah bagi yang hobi dan membudidayakan tanaman hias monstera ini ada baiknya untuk menjualnya dalam waktu dejar mumpung harganya masih selangit.***

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x