Sinopsis Film Pengkhianatan G 30 S PKI di TV One Rabu 30 September, Saksikan Kekejaman PKI Membunuh

- 29 September 2020, 20:42 WIB
Sinopsis Film Pengkhianatan G 30 S PKI di TV One Rabu 30 September, Saksikan Kekejaman PKI Membunuh 7 Jendral
Sinopsis Film Pengkhianatan G 30 S PKI di TV One Rabu 30 September, Saksikan Kekejaman PKI Membunuh 7 Jendral /Instagram.com@tvone/Bagikanberita.com

BAGIKAN BERITA -Peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau dikenal G30S/PKI salah satu peristiwa bersejarah yang sangat kelam pernah terjadi di Indonesia.

Peristiwa sejarah yang terjadi pada tahun 1965 ini berawal dari sebuah kudeta yang menewaskan tujuh jenderal pada masa itu.

Peristiwa G30S/PKI terjadi pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965.

Peristiwa tersebut diawali dengan penculikan terhadap sejumlah perwira militer.

Baca Juga: Catat ! TV One Akan Menayangkan Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI Hari Rabu 30 September 2020

Ketujuh jasad jenderal tersebut ditemukan di di Lubang Buaya Kawasan Halim pada tanggal 3 oktober 1965. Jasad-jasad para Jenderal tersebut kemudian dimakamkan dengan upacara militer pada tanggal 5 oktober 1965.

Bagi yang ingin menyaksikan bagaimana kejamnya Partai Komunis Indonesia atau PKI , Stasiun TV One akan menayangkan
film Penumpasan Pengkhianatan G30S-PKI.

TV One akan menayangkan film G 30 S PKI pada Hari Rabu, 30 September 2020 pukul 21.00 WIB di tvOne.

Baca Juga: Sedang Berlangsung ILC TV One Malam Ini Selasa 29 September : Ideologi PKI Masih Hidup ?

Berikut Sinopsis Film G 30 S PKI di kutip dari RRI.

Film G30S/PKI sendiri mengisahkan peristiwa kudeta seputar 30 September 1965 yang dilakukan oleh Kolonel Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa.

Film ini berlatar belakang peristiwa, rencana kudeta, serta penculikan para jenderal. Dalam peristiwa G30S/PKI, 7 jenderal terbunuh, salah satunya adalah Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.

30 September 1965, sekelompok tentara mengepung sebuah rumah di Jalan Hasanuddin 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mereka mengepung dengan membawa senjata laras panjang. Sang pemilik rumah, seorang perwira TNI Angkatan Darat yang saat itu sedang berada di sebuah kamar di lantai 2 terlihat biasa saja.

Baca Juga: Catat ! TV One Akan Menayangkan Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI Hari Rabu 30 September 2020

Dengan mengenakan seragam militer lengkap, Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan berkaca ke sebuah cermin di lemari besar.

Beberapa kali ia merapikan seragamnya agar tidak terlihat kusut. Tentara sudah mulai masuk dan menguasai lantai satu rumah. Tembakan pun dilepaskan.

Beberapa perabot rumah jadi sasaran tembakan. Istri dan anak DI Pandjaitan yang juga berada di lantai 2 semakin ketakutan.

Baca Juga: Prediksi Tottenham VS Chelsea, Kedua Tim Dalam Keadaan Tidak Baik

Seorang asisten rumah tangga melaporkan bahwa 2 keponakan DI Pandjaitan berada di lantai satu, yaitu Albert dan Viktor terkena tembakan. Namun DI Pandjaitan tetap tenang.

Pandjaitan kemudian turun ke lantai 1 yang dikuasai oleh para tentara dengan langkah perlahan. Pasukan tentara yang mengepung rumah Pandjaitan disebut berasal dari satuan Cakrabirawa, pasukan khusus pengawal Presiden Soekarno.

Saat sudah berada di hadapan para tentara, Pandjaitan diminta untuk segera naik ke truk yang akan mengantarkannya ke Istana.

Mereka mengatakan bahwa Jenderal berbintang satu itu dipanggil oleh Presiden Soekarno karena kondisi darurat.

Baca Juga: Link Live Streaming Konser Pesta Kemenangan Sang Juara, Saksikan Penampilan LIDA VS DA

Sebelum itu Pandjaitan menyempatkan diri untuk berdoa yang menyebabkan para tentara semakin marah.

Seorang tentara memukulkan popor sentaja, tapi oleh Pandjaitan ditepis sebelum menghantam wajahnya. Tentara yang lain marah.

Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat itu ditembak. DI Pandjaitan pun tewas.

Jenazah Pandjaitan kemudian dimasukkan dalam truk dan dibawa pergi. Darah dari pria kelahiran Balige, Sumatera Utara itu berceceran di teras rumah.

Baca Juga: Sah, Bea Materai Kini Jadi Rp10.000, Ini Penjelasannya

Penembakan itu disaksikan oleh putri sulungnya, Catherine. Setelah gerombolan tentara pergi, ia mendatangi tempat ayahnya ditembak.

Catherine memegang darah ayahnya dengan penuh haru dan mengusapkannya ke wajah. Itulah salah satu adegan dalam film Penumpasan Pengkhiatan G30S PKI. Bagian kedua film mengisahkan tentang penumpasan pemberontakan.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x