9 Tips Mendidik Anak Lelaki Supaya Menjadi Pria Sejati, Nomor 5 yang Paling Penting

30 Desember 2020, 11:55 WIB
9 Tips Mendidik Anak Lelaki Supaya Menjadi Pria Sejati, Nomor 5 yang Paling Penting /Pixabay. Com/

BAGIKAN BERITA - Mendidik anak laki-laki tentunya tidak sama dengan mendidik anak perempuan. Anak laki-laki nggak boleh terlalu dimanjakan. Sebaliknya, mereka harus dilatih kemandirian semenjak kecil.

Kenapa demikian? Sebab seorang lelaki itu kelak menjadi pemimpin dalam rumah tangganya. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam melindungi sekaligus menjadi tulang .

Orangtua harus menjadikan anak laki-laki tersebut tumbuh menjadi lai-laki sejati. Anak adalah peniru yang ulung dari apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi mendidik anak tidak cukup hanya dengan ucapan saja, namun orang tua perlu memberikan contoh perilaku yang baik pada anak. 

Baca Juga: 8 Penyebab Mandi Wajib atau Mandi Junub dalam Islam, Nomor 6 Banyak Orang Tidak Tahu

Jadi sebagai orang tua  harus mengajarkan dan memberi contoh kepada anak laki-lakinya mengenai ucapan dan perilaku yang baik agar anak tumbuh menjadi laki-laki sejati.

Namun, pada kenyataanya praktek penerapannya itu lebih sulit dibandingkan dengan teori yang ada.

Nah, untuk memudahkan orangtua menjadikan anaknya menjadi laki-laki sejati, berikut ini terdapat 3 tips yang telah dirangkum redaksi Bagian Berita di berbagai sumber berikut penjelasannya :

  1. Memberi contoh  cara Ayah Memperlakukan Ibu  dengan baik 

Baca Juga: Spesial Episode 100, Bocoran Jalan Cerita Ikatan Cinta Rabu 30 Desember: Andin Bertahan Demi Al

Anak usia dini mudah menyerap informasi dan menjadikan yang dilihat, dirasa, dan didengarnya dari orang terdekat sebagai kebenaran.

Kalau anak melihat ayah memperlakukan ibu dengan hormat, demikian juga pria-pria dewasa di sekitarnya berlaku sopan kepada perempuan, anak akan mencontoh perilaku tersebut dan secara tak langsung membangun karakternya sendiri.

  1. Pisah tidur dari orang tua dan saudara perempuan saat usia 9 tahun

Hal ini berguna untuk menghindari rangsangan seksual sekaligus melatih kemandirian dan keberanian anak laki-laki kita.

Baca Juga: Terlanjur Cinta, Andin Sangat Berat Berpisah dengan Aldebaran walau Sakit Hati, di Ikatan Cinta

Siapkan kamar pribadi untuknya, jangan ragu untuk mengusirnya jika saat umurnya mencapai 9 tahun tetapi masih ingin tidur bersama orang tua atau saudara perempuannya.

  1. Ajarkan  untuk Menaati Peraturan

Menaati peraturan semenjak dini. Hal ini wajib Anda lakukan.Tujuannya supaya anak tersebut bisa hidup dengan tertib dan bertanggung jawab.

Dia juga harus tahu bahwa hidup itu memiliki batasan-batasan tertentu, dimana ada hal-hal yang memang tidak boleh dilakukan.

Baca Juga: Manfaat Senyawa Flavonoid yang Terkandung dalam Tumbuhan Binahong, Teryata Bisa Cegah Kanker

Adapun aturan-aturan yang perlu Anda buat, yakni aturan yang simpel saja. Jangan terlalu sulit, sebab bagaimanapun juga dia masih anak-anak.

Mengajarkan peraturan ke anak tentunya tidak mudah. Anda harus terus memperingatkannya dengan sabar. Karena segala sesuatu butuh proses.

  1. Memperlihatkan emosi bukan hal yang tabu

Memperlihatkan emosi bukan hal yang tabu Kita seringkali melarang anak kita menangis. “Laki-laki tidak boleh menangis,” itu kata yang sering kita dengar.

Namun mengungkapkan emosi sebenarnya lebih sehat daripada memendamnya dan menjadikannya penyakit. Masih banyak orang menganggap tangisan laki-laki adalah bentuk kelemahan.

Padahal tidak selamanya seperti itu. Bila anak lelaki Anda menangis karena sebuah alasan yang kuat, biarkan dia menangis. Karena menangis bukanlah tanda dia lemah, melainkan menunjukkan bahwa kita juga manusia dan kita peduli.

Baca Juga: 5 Khasiat Daun Binahong Bagi Kulit Muka, Nomor 5 Pasti Disukai Wanita

  1. Jauhkan dari segala hal yang berkaitan dengan anak perempuan

Sebaiknya jangan biarkan rambut anak laki-laki tumbuh panjang alias gondrong. Jangan pula menambahkan aksesoris atau perhiasan kepada anak laki-laki kecuali jam tangan, termasuk jauhkan anak laki-laki dari mainan anak perempuan.

  1. Ajari mereka minta maaf secara tulus

 Seperti kita waktu kecil, anak-anak sering kali membuat jengkel orangtuanya. Untuk itu ajarkanlah dia minta maaf bila melakukan kesalahan yang merugikan orang lain.

Kita tentu tidak perlu memaksanya untuk minta maaf. Tapi berilah contoh, bila Anda melakukan kesalahan terhadapnya, mintalah maaf dengan tulus.

Baca Juga: 5 Manfaat Sawi Hijau Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 5 Bagus Buat Kesehatan Mata

Ia tentu akan menerimanya. Dia pun akan belajar untuk melakukan hal yang sama bila menyadari tidak ada seorang pun yang sempurna.

Dengan minta maaf, anak akan belajar dari kesalahannya, menjadi orang yang lebih baik, dan kelak akan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih indah.

 

  1. Menjadi orang yang dinamis

Orang yang dinamis itu istimewa dan dunia ini membutuhkan orang yang karismatik dan berpengaruh. Ada quote berbunyi, "Kehidupan yang kuat dimotivasi oleh tujuan dinamis" (Kenneth Hildebrand). Dukunglah anak-anak untuk menjadi pribadi yang dinamis.

Baca Juga: 4 Pola Pikir yang Menjadi Target Setan Dalam Menggelincirkan Manusia ke Dalam Kesesatan

  1. Tegakkan disiplin dan ketegasan

Anak-anak terutama anak laki-laki yang dididik tanpa kedisiplinan akan tumbuh menjadi anak yang manja, egois dan tidak kuat mental.

Ajarkan anak laki-laki kita disiplin seperti bangun pagi untuk sholat subuh, nonton TV pada waktu yang kita tentukan.

Apabila anak berbuat salah, jangan dibiarkan. Hukumlah yang sewajarnya sesuai dengan usia dan tingkat kesalahan agar anak menyadari kekeliruannya. Sebisa mungkin memberikan ganjaran yang mendidik misalkan membersihkan mainan atau mencuci sepedanya.

  1. Jangan Melakukan Pertengkaran di depan Anak-anak

Biasanya, sebagai orang dewasa terkadang terjadi lepas kontrol baik itu ucapan ataupun kontak fisik.

Baca Juga: 15 Ramuan Alami Madu dan Kayu Manis Menyembukan Berbagai Penyakit, Nomor 6 Bikin Lebih Percaya Diri

Nah, ketika orangtua sedang cekcok jangan lakukan di depan anak. Apalagi, kalau ayah sampai mengumpat atau mengeluarkan kata-kata kasar kepada ibu, bahkan memukul.

Bisa jadi ini terekam dalam ingatan anak. Bahkan, bukan tak mungkin anak akan menganggap normal cara pria berlaku kasar kepada wanita.

Jangan sampai anak beranggapan demikian. Bisa-bisa pemahaman ini dibawanya sampai dewasa kelak dan menjadi karakter yang susah diubah. ***

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler