BAGIKAN BERITA - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Mahesa berwacana menyandingkan Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Dasmond menganggap, kombinasi Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 akan menjadi yang terbaik.
Dia akan susah memilih jika seandainya, Prabowo dan Anies tidak bersatu dan menjadi kompetitor di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: 12 Ramalan Zodiak Asmara Rabu 24 Maret 2021, Begini Ramalan Virgo dalam Kisah Percintaan
"Susah saya, Anies teman saya, Prabowo bos saya. Bagaimana saya berkomentar," ucap Desmond kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin 24 Maret 2021.
Menurut dia, Anies bisa jadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto kelak.
Menanggapi hal tersebut, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar jangan mau menerima ajakan duet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Mantan Presiden PKS itu tidak ingin Anies yang dia usung di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu menjadi wakilnya Prabowo.
Bukan tanpa alasan, PKS juga pernah mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2014 dan 2019 lalu.
Tapi faktanya, Prabowo meninggalkan PKS yang tetap konsisten menjadi oposisi pemerintahan.
Baca Juga: Catat! Ramalan Karir Berdasarkan 12 Zodiak, Rabu 24 Maret 2021: Jangan takut untuk Memulai Sesuatu
"Jangan mau pak Anies... Percaya omongan saya deh..." tulis akun Twitter @tifsembiring, Senin 22 Maret 2021.
Tifatul juga membalas komentar netizen yang menyebut hanya PKS yang konsisten dalam berpolitik.
Netizen juga menyebut bahwa Tifatul sepertinya kapok berkoalisi dengan Partai Gerindra.
"Ntar gebrak2 meja lagi, drama..." jawab Tifatul Sembiring disertai emoticon tertawa.
Baca Juga: Catat! Ramalan Karir Berdasarkan 12 Zodiak, Rabu 24 Maret 2021: Jangan takut untuk Memulai Sesuatu
Lebih lanjut, dirinya membagikan sebuah kutipan pepatah lama yang berisi, sekali dibohongi oleh orang lain maka tidak akam lagi dapat kepercayaan.
"Sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak percaya. Sekali berdusta, itu cukup menghapus berkesannya kata2. Lucu juga mendengar tokoh ini berbohong, sementara orang2 faham apa yg sebenarnya" ~ Angkhu Dhen." tulis Tifatul. ***