Inilah Cara Membayar Fidyah untuk Pengganti Puasa di Bulan Ramadhan Dilengkapi dengan Contohnya

12 Mei 2021, 03:00 WIB
Inilah Cara Membayar Fidyah untuk Pengganti Puasa di Bulan Ramadhan Dilengkapi dengan Contohnya /pixabay/

BAGIKAN BERITA - Fidyah adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang berarti mengganti atau menebus. Yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu mengganti puasa wajib dengan membayarkan sejumlah harta benda kepada yang membutuhkan seperti fakir miskin dan anak yatim.

Fidyah menurut pendapat ulama Hanafiyah, ibu hamil yang tidak puasa cukup diganti dengan meng-qadha. Sementara, ulama Syafi‘iah, Malikiah, dan Hanabilah berpendapat bahwa jika ibu hamil tidak puasa karena takut kondisi fisiknya, maka dia menggantinya dengan qadha.

Sedangkan, jika dia takut dengan kondisi janinnya, maka puasa diganti dengan qadha dan Fidyah.

Baca Juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Dipanggil DPR terkait 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos

Sementara, Dr. Yusuf Al-Qardhawi berpendapat bagi wanita yang tidak memungkinkan lagi untuk mengqadha karena melahirkan dan menyusui secara berturuturut sampai beberapa tahun, ia bisa mengganti qadhanya dengan fidyah.

Hal ini karena ada illat (alasan hukum) tidak ada kemampuan lagi untuk mengqadha semuanya. Selama masih bisa mengqadha dan memungkinkan, maka kewajiban mengqadha itu tetap ada.

Ada ketentuan tentang siapa saja yang boleh tidak berpuasa. Hal ini tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 184.

Baca Juga: Sedang Tayang Sidang Isbat Idul Fitri 2021, Cek Link Live Streaming Berikut

”(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.

Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 184).

Fidyah wajib dilakukan untuk mengganti ibadah puasa dengan membayar sesuai jumlah haripuasa yang ditinggalkan untuk satu orang. Nantinya, makanan itu disumbangkan kepada orang miskin.

Baca Juga: Selamat Jalan Selamanya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Turut Berduka Wafatnya Tengku Zulkarnain

Menurut Imam Malik, Imam As-Syafi'I, fidyah yang harus dibayarkan sebesar 1 mud gandum (kira-kira 6 ons=675 gram=0,75 kg atau seukuran telapak tangan yang ditengadahkan saat berdoa).

Sedangkan menurut Ulama Hanafiyah, fidyah yang harus dikeluarkan sebesar 2 mud atau setara 1/2 sha' gandum. (Jika 1 sha' setara 4 mud= sekitar 3 kg, maka 1/2 sha' berarti sekitar 1,5 kg). Aturan kedua ini biasanya digunakan untuk orang yang membayar fidyah berupa beras.

Cara membayar fidyah ibu hamil bisa berupa makanan pokok. Misal, ia tidak puasa 30 hari, maka ia harus menyediakan fidyah 30 takar di mana masing-masing 1,5 kg. Fidyah boleh dibayarkan kepada 30 orang fakir miskin atau beberapa orang saja (misal 2 orang, berarti masing-masing dapat 15 takar).

Baca Juga: Resep Opor Ayam dan Cara Membuatnya Cocok Untuk Rayakan Idul Fitri Lebaran Tahun 2021

Menurut kalangan Hanafiyah, fidyah boleh dibayarkan dalam bentuk uang sesuai dengan takaran yang berlaku seperti 1,5 kilogram makanan pokok per hari dikonversi menjadi rupiah.

Cara membayar fidyah puasa dengan uang versi Hanafiyah adalah memberikan nominal uang yang sebanding dengan harga kurma atau anggur seberat 3,25 kilogram untuk per hari puasa yang ditinggalkan, selebihnya mengikuti kelipatan puasanya.

Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 27 Tahun 2020 tentang Nilai Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Jabodetabek, ditetapkan bahwa nilai fidyah dalam bentuk uang sebesar Rp.45.000,-/hari/jiwa. ***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler