Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban Sesuai Sunnah Nabi SAW disaat Pandemi Covid-19

18 Juli 2021, 07:32 WIB
Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban Sesuai Sunnah Nabi SAW disaat Pandemi Covid-19 /pixabay/

BAGIKAN BERITA - Setiap muslim pasti tahu bahwa saat datang hari Raya Idul Adha, kita diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban. Untuk penyembelihan hewan kurban ikuti tata cara berikut ini ini.

Di saat pandemi Covid-19, perayaan hari Raya Idul Adha 1442 H yang diikuti dengan penyembelihan hewan kurban, pada tahun ini jatuh pada Selasa 20 Juli 2021.

Untuk menghindari kerumunan, pemerintah menyarankan untuk penyembelihan hewan Kurban yang akan berlangsung selama tiga hari, yakni 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia (RPH-R).

Baca Juga: Inilah 4 Golongan yang Mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST) DKI Jakarta yang Cair Rp. 600 Ribu, Segera Cek

Namun dalam hal keterbatasan jumlah dan kapasitas RPH-R, penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan di luar RPH-R dengan ketentuan:

1. Penerapan jaga jarak fisik (physical distancing)

• Melaksanakan pemotongan hewan kurban di area yang luas sehingga memungkinkan diterapkannya jaga jarak fisik
• Penyelenggara melarang kehadiran pihak-pihak selain petugas pemotongan hewan kurban Menerapkan jaga jarak fisik antar petugas pada saat melakukan pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging
• Pendistribusian daging hewan kurban dilakukan oleh petugas kepada ke tempat tinggal warga yang berhak
• Petugas yang mendistribusikan daging kurban wajib mengenakan masker rangkap dan sarung tangan untuk meminimalkan kontak fisik dengan penerima

2. Penerapan protokol kesehatan dan kebersihan petugas dan pihak yang berkurban

• Pemeriksaan kesehatan awal yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh petugas dan pihak yang berkurban di setiap pintu/jalur masuk tempat penyembelihan dengan alat pengukur suhu tubuh (thermogun)
• Petugas yang menangani penyembelihan, pengulitan, pencacahan daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan
• Setiap petugas yang melakukan penyembelihan, pengulitan, pencacahan, pengemasan, dan pendistribusian daging hewan harus menggunakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama di area penyembelihan
• Penyelenggara hendaklah selalu mengedukasi para petugas agar tidak menyentuh mata, hidung, mulut, dan telinga, serta sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
• Petugas menghindari berjabat tangan atau kontak langsung, serta memperhatikan etika batuk/bersin/meludah
• Petugas yang berada di area penyembelihan harus segera membersihkan diri (mandi) sebelum bertemu anggota keluarga

Baca Juga: Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Adha di Rumah disaat Pandemi Covid-19

3. Penerapan kebersihan alat
• Melakukan pembersihan dan desinfeksi seluruh peralatan sebelum dan sesudah digunakan, serta membersihkan area dan peralatan setelah seluruh prosesi penyembelihan selesai dilaksanakan
• Menerapkan sistem satu orang satu alat. Jika pada kondisi tertentu seorang petugas harus menggunakan alat lain, maka harus dilakukan desinfeksi sebelum digunakan.

Sedangkan untuk tata cara penyembelihan hewan Kurban yang benar, dan sesuai dengan contoh Rasulullah SAW, redaksi Bagikan Berita sudah merangkumnya dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.

Baca Juga: Yuk Senin Besok Puasa Arafah, Amalannya Bisa Menghapus Dosa Setahun Lalu dan Setahun akan Datang

1. Diharamkan menyembelih untuk selain Allah. Hal ini sesuai dengan firman-Nya di ayat ke-121 surat Al-An’aam. “Dan janganlah kalian memakan hewan-hewan yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan...”

2. Perlakukan hewan kurban dengan penuh kasih. “Suatu ketika ada seorang lelaki berkata: ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mengasihi kambing jika aku menyembelihnya.’ Maka Beliau bersabda: ‘Jika engkau mengasihinya maka Allah merahmatinya.’” (H.R.Bukhari dan Ath-Thabrani).

3. Berbuat baiklah (ihsan) ketika menyembelih. Maksudnya adalah agar dalam proses penyembelihan kita tidak menyiksa binatang kurban. Hal ini dapat dilakukan dengan:

Baca Juga: Bupati Lembata NTT Eliaser Yentji Sunur, Meninggal Dunia karena Covid-19

• Menajamkan pisau, parang,atau alat untuk menyembelih lainnya. Hal ini didasarkan
pada hadits “Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan parangnya dan menyenangkan
sembelihannya.” (H.R. Muslim dan Ibnu Majah).

• Menjauh dari penglihatan hewan kurban ketika menajamkan parang/pisau. “Suatu ketika
Rasulullah SAW mengamati seorang lelaki yang mengasah parangnya sedangkan kambingnya
memandang kepadanya, maka Beliau mengatakan: ‘Tidaklah diterima hal ini. Apakah engkau ingin benar-benar mematikannya?’” (H.R. Baihaqi, Al-Hakim, Abdurrazzaq, dan Al-Hakim).

• Menggiring hewan kurban ke tempat penyembelihan dengan baik. “Suatu ketika sahabat Umar r.a. melihat seseorang menyeret kambing untuk disembelih lalu ia memukulnya dengan pecut, maka Umar berkata dengan mencelanya: ‘Giring hewan ini kepada kematian dengan baik.’” (H.R. Al-Baihaqi & Abdurrazzaq).

Baca Juga: 5 Tips Mudah Memilih Hewan Kurban yang Sehat disaat Pandemi

• Membaringkan hewan yang akan disembelih. “Aisyah RA pernah bercerita bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk dibawakan kambing, lalu beliau mengambil kambing itu dan membaringkannya kemudian Nabi SAW menyembelihnya.” (H.R. Muslim, Abu Daud, danAl-Baihaqi)

• Daerah sembelihan pada hewan yang tepat adalah di sekitar kerongkongan dan labah (lekuk yang ada di atas dada). “Ibnu Abbas r.a. berkata: ‘Penyembelihan dilakukan di sekitar kerongkongan dan labah.’” (H.R. Abdurrazzaq).

4. Letakkanlah telapak kaki di atas sisi hewan sembelihan. “Ketika akan menyembelih, Rasulullah SAW meletakkan satu kaki Beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut.”(H.R.Bukhari, Muslim, Abu Daud, Al-Baihaqi, dan Ibnul Jarud).

Baca Juga: Biodata Ustaz Solmed, Pendakwah Kondang yang Baru Kehilangan Ayah Ibunya dalam Kurun Waktu 5 Hari

5. Bertasmiyah atau mengucapkan basmalah. “Anas bin Malik r.a. berkata: ‘Rasulullah SAW menyembelih hewan kurban dengan dua domba jantan. Beliau mengucap bismillah dan bertakbir.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

6. Tidak boleh menggunakan taring/gading dan kuku untuk menyembelih. “Nabi SAW ditanya
oleh sahabat: ‘Ya Rasulullah, kami tidak memiliki pisau besar (untuk menyembelih).’ Maka
Beliau bersabda: ‘Hewan yang telah dialirkan darahnya dengan menggunakan alat selain kuku
dan taring/gading maka makanlah.

Adapun dzufur merupakan pisaunya bangsa Habasyah sedangkan sinn adalah idzam.’” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud).

Baca Juga: Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha, Tulisan Arab dan Latin, Beserta Terjemahannya

7. Hadapkanlah hewan kurban ke arah kiblat. “Dari Ibnu Sirin (seorang tabi’in) beliau mengatakan, ‘Dianjurkan untuk menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat.’” (H.R. Abdur Razaq).***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagi Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler