Ingat, walau Sudah Divaksin, Dokter Reisa Minta Masyarakat Tetap Lakukan Hal Ini agar Terhindar dari Virus

15 September 2021, 15:07 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro. /p2ptm.kemkes.go.id

BAGIKAN BERITA – Masyarakat Indonesia diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan walaupun angka penyebaran covid-19 menurun berkat PPKM.

Pemerintah juga terus menambah ketersediaan vaksin dan mempercepat vaksinasi untuk mencapai herd immunity.

Namun demikian, masyarakat tidak boleh lengah dan mengabaikan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin.

Baca Juga: Daftar Segera! ! PNM Mekaar Plus Muliakan Kaum Perempuan Dapat Modal Usaha Hingga Rp25 Juta, Ini Syaratnya

"Saya ingin mengajak teman-teman, masyarakat semuanya supaya terus semangat menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun. Walaupun sudah divaksin, jangan mudah lengah, karena ini belum waktunya," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro dalam acara virtual, Rabu 15 September 2021.

"Karena, kalau kita menganggap remeh prokes ini, nanti penyebaran virusnya bisa merajalela lagi. Mari kita saling melindungi, dengan adanya peningkatan prokes juga diharapkan bisa menyadarkan orang lain untuk terus waspada," ujarnya menambahkan.

Reisa kemudian memaparkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia sudah kian menaati protokol kesehatan dalam menjalani aktivitasnya, terutama jika harus beraktivitas di luar ruangan.

Baca Juga: Kecintaan Lisa BLACKPINK Terhadap 5 Kucing, Penyemangat dan Pengusir Rasa Takut, inilah Nama-nama Kucingnya

Penggunaan masker, misalnya, menurut Data Penerapan Protokol Kesehatan Masyarakat dari Satgas Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19, kepatuhan memakai masker ternyata mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan beberapa minggu belakangan, atau bahkan di tahun lalu.

"Sebesar 90,77 persen taat mengenakan masker, sedangkan masih ada 9,23 persen yang masih lalai melakukannya," kata dr. Reisa.

Lebih lanjut, jika ditinjau dari sisi jaga jarak fisik, dr. Reisa, melalui data yang sama, memaparkan bahwa dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam tujuh hari terakhir, masyarakat cenderung lupa untuk tidak menjaga jarak di sejumlah tempat umum.

Baca Juga: Prediksi Harian Ramalan Tarot Besok, Zodiak Cancer, Scorpio, dan Pisces: Kamis 16 September 2021

Tempat-tempat itu di antaranya adalah restoran / kedai (13,9 persen), jalan umum (11,9 persen), bandar udara (11,7 persen), tempat olahraga publik / Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) (11,1 persen), dan tempat wisata (9,8 persen).

"Ini termasuk ke dalam kategori kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan kurang dari 60 persen," katanya.

Reisa kemudian mengatakan bahwa vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan harus dijalankan secara bersamaan.

Baca Juga: Bulan Keberuntungan, Ini Cara Cek Penerima BPUM untuk UMKM di eform.bri.co.id Cair Rp1,2 Juta, Siapkan KTP

Ia melanjutkan, meski sudah divaksin, masyarakat belum 100 persen kebal dari virus, sehingga memang dibutuhkan perlindungan ekstra meskipun vaksin bisa menurunkan risikonya.

"Saya harap prokes tidak akan longgar lagi dan terus tinggi (penerapannya). Pandemi belum usai, dan kita belum tahu kapan akan berakhir, risiko penularan masih ada," kata dia.

"Melihat negara-negara lain, kita harus belajar bahwa ketika mereka mulai longgarkan prokes, ternyata terjadi lonjakan kasus yang tinggi. Sekarang belum saatnya kita longgarkan (prokes). Ke depannya saya harap ketaatan terus tinggi, dan makin terbiasa dengan prokes. Bukan cuma untuk pencegahan COVID-19, tapi juga penyakit menular lainnya," imbuhnya.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler