6 Kriteria yang Berhak Mendapatkan Harta yang Sangat Kita Cintai, Nomor 3 Dapat Menyejahterakan Umat

- 9 Desember 2020, 12:02 WIB
Ilustrasi memberikan harta yang dicintai
Ilustrasi memberikan harta yang dicintai /Pixabay

BAGIKAN BERITA - Menginfakkan harta yang sangat dicintai merupakan syarat meraih kebajikan yang hakiki. Iman perlu dibuktikan dengan pengorbanan. Tidak ada bukti keimanan tanpa adanya pengorbanan.

Semakin besar ia berkorban, entah dengan harta ataupun jiwa, semakin kuat pula keimananya. Sebaliknya, semakin pelit dan kikirnya seseorang, akan menunjukkan keimannya yang tipis terhadap akhirat. Berikut penjelasannya

Manusia diciptakan dengan kecenderungan mencintai harta benda. Semua manusia memiliki kecenderungan ini.

Baca Juga: HORE, Aldebaran Berhasil Bongkar Kejahatan Elsa Dibantu Michelle di Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini

Tidak ada manusia yang tidak mencintai hartanya. Orang-orang beriman yang rajin bersedekah pun, bukan orang-orang yang tidak mencintai hartanya.

Tetapi mereka mampu menekan kecintaan itu sehingga tidak melebihi cintanya pada Allah, Rasul-Nya.

Lihatlah keadaan Abu Thalhah saat mensedekahkan hartanya. Ia menyadari bahwa harta yang akan ia sedekah kan tersebut adalah harta yang sebetulnya sangat ia cintai.

Akan tetapi, karena seruan Allah lebih ingin ia dengar kan dari pada seruan perasaan yang ada dalam hatinya, ia rela berbuat kemuliaan tersebut.

Baca Juga: HORE, Aldebaran Berhasil Bongkar Kejahatan Elsa Dibantu Michelle di Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini

Allah SWT berfirman : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkah kan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S. Ali Imran: 92).

Dari petikan Surat Ali Imran tersebut, ada sekitar enam kriteria yang berhak mendapat harta yang kita cintai tersebut, diantaranya;

1. Kerabat atau sanak famili yang pastinya mereka dalam kondisi membutuhkan. Mereka lebih dulu berhak mendapatkan uluran tangan.

2. Anak yatim, yakni seorang anak yang belum baligh atau belum bisa mandiri kemudian terlantar sehingga memiliki masa depan yang suram. 

Baca Juga: HORE, Aldebaran Berhasil Bongkar Kejahatan Elsa Dibantu Michelle di Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini

karena tidak terurus secara finansial maupun pendidikan akibat ketidakmampuan orang tuanya, baik karena sudah meninggal atau karena kelemahan lainnya.

3. Kaum fakir miskin, yaitu mereka yang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menolong mereka.

Karena mereka juga bagian dari tubuh umat Islam. Menolong mereka berarti menjaga keutuhan tubuh dan menghindarkannya dari kecacatan yang dapat merobohkan pembangunan umat.

4. Ibnu Sabil (orang yang melakukan perjalanan jauh), ibnu sabil melakukan perjalanan yang panjang dan jauh dari sanak keluarga yang dapat membantunya, sehingga ia mengalami kekurangan.

Baca Juga: SADIS, Andin Berani Bentak dan Melawan Elsa di Ikatan Cinta RCTI

5. Orang yang terpaksa meminta-minta karena tidak ada jalan lain untuk memenuhi kebutuh yang dirasakan sangat berat dan terdesak.

6. Budak atau hamba sahaya sehingga ia dapat memperoleh kemerdekaannya.

Hal ini menunjukkan Islam sebagai pembebas umat dari segala bentuk penindasan dan penganiayaan. Seperti itulah Islam mengajarkan umatnya untuk menunaikan hak-hak sesama sehingga tercipta kesejahteraan umat.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah