Maka, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata.
Atau, bisa dikatakan masjid adalah rumah Allah SWT, tempat yang sangat mulia dan sangat utama untuk kegiatan ibadah umat Islam, seperti sholat, berzikir, bersalawat, dan majelis ta’lim.
Baca Juga: 7 Peristiwa Penting di Hari Jumat, Nomor 4 Jangan Dilupakan
Maka dari itu, Allah SWT sangat mencintai masjid karena masjid akan membangun kepribadian takwa setiap insan manusia yang berada di dalamnya. Di masjid, kita bisa “bertatap muka” langsung dengan Allah.
Khusyuk bercengkrama dari hati ke hati penuh kemesraan. Di samping itu, masjid juga bisa digunakan sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan. Karena, setiap insan yang dekat dengan Allah memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
Sayangnya, dewasa ini banyak dari kita, terutama para pria yang mempunyai kewajiban memakmurkan masjid, justru lebih mementingkan pekerjaan kantornya daripada meluangkan waktu untuk memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah.
Baca Juga: 6 Adab Ketika berada di Dalam Masjid, No 5 Diharamkan Rasulullah
Atas nama profesionalisme, kadang akidah dinomorduakan, atau bahkan nomor sekian dari kegiatan-kegiatan lainnya.
Padahal, di zaman Rasulullah SAW, masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat mereguk dahaga spiritual lewat pelaksanaan sholat lima waktu seperti yang sering dipahami selama ini.
Di masa beliau, masjid menjadi pusat segala-galanya. Ia menjadi tempat menempa, membina, mendidik, dan melahirkan generasi muttaqiin, generasi bertakwa yang militan, penuh semangat membela Islam mati-matian.