6 Tips Agar Semangat Ibadah Kita Tetap Stabil, Nomor 3 Paling Penting

- 11 Januari 2021, 14:32 WIB
6 Tips Agar Semangat ibadah Kita Tetap Stabil/Pixabay
6 Tips Agar Semangat ibadah Kita Tetap Stabil/Pixabay /

BAGIKAN BERITA - Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Ibadah juga merupakan jembatan penghubung antara hamba dengan Rabbnya serta segala kasih sayang dan karunia yang ada pada-Nya.

Semakin kuat dan kokoh jembatan tersebut, semakin terlimpah curah rahmat dan karunia Allah kepadanya dan itulah yang diinginkan oleh setiap orang yang beriman.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 11 Januari 2021: Alhamdulillah, Andin Lolos Interview Jadi Dosen

Karenanya, semangat ibadah harus senantiasa dipupuk dan dipelihara agar ibadah yang kita lakukan menjadi bagian dari kenikmatan tertinggi. 

Berikut ini Tips agar semangat ibadah kita tetap stabil yang telah dirangkum redaksi Bagian Berita dari berbagai sumber.

1. Harus Ikhlas

Dalam agama Islam, ikhlas merupakan cara untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Hanya seseorang yang memiliki iman kuat yang bisa berlaku ikhlas, karena itu sikap ini sangat mulia dan terpuji.

Ikhlas adalah sikap menerima dengan lapang dada apapun yang sudah terjadi.

Ibadah yang dilakukan atas dasar keikhlasan akan membawa pada kenikmatan ruhiyah yang tidak dapat terkendala oleh keadaan fisik apapun.

Baca Juga: Terus Menerus Ungkit Dendam, Aldebaran Tak Sepenuh Hati Bahagia dengan Andin di Ikatan Cinta

Lebih dari itu, orang yang berlaku ikhlas tidak kecewa atas apapun yang terjadi setelah ia beribadah, bahkan ia tidak takut untuk mengambil resiko yang dapat merugikannya.

Sekali ia merasakan kenikmatan tersebut, maka ia akan semakin bersemangat beribadah, semakin dibuat rindu untuk senantiasa bersujud kepada-Nya, dan enggan untuk menjauh dari-Nya.

2. Selalu berdoa

Dalam bahasa Arab, doa sering diterjemahkan dengan memanggil, meminta, atau mengajak. Lebih khususnya lagi, doa sering diartikan sebagai permohonan yang dipanjatkan oleh makhluk kepada Sang Pencipta atau dalam hal ini penulis menerjemahkannya sebagai curhat manusia kepada Allah.

Baca Juga: Pencarian Korban Longsor Sumedang Hari Ketiga, 900 Petugas di Terjunkan

Orang yang selalu berdoa kepada Allah menandakan bahwa ia adalah orang yang dekat dengan Allah dan Allah pun akan dekat bahkan mengabulkan doa hamba-Nya.

Sebaliknya, orang yang malas untuk berdoa kepada-Nya termasuk orang-orang yang sombong sedangkan Allah sangat membenci orang-orang sombong.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidak (pernah) berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (H.R. Muslim). Itulah mengapa kita dianjurkan untuk memperbanyak doa.

Selain itu, Doa adalah senjata orang beriman. Karena itu, sudah semestinya kita sering memohon kepada-Nya untuk mendapatkan bimbingan dan petunjuk-Nya. Kekuatan doa sangat luar biasa.

Bahkan, doa bisa mengubah takdir sebagaimana dijelaskan dalam keterangan berikut. “Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (H.R. At-Tirmidzi dan Al-Hakim).

Baca Juga: Pencarian Korban Longsor Sumedang Hari Ketiga, 900 Petugas di Terjunkan

3. Bergaul dengan lingkungan orang-orang shaleh

Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasihati kita.

Para ulama pun bernasihat agar kita selalu dekat dengan orang shaleh. Oleh karenanya, jika orang-orang shaleh dahulu kurang semangat dan tidak tegar dalam ibadah, mereka pun mendatangi orang-orang shaleh lainnya.

Itulah pentingnya bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Oleh karena itu, sangat penting sekali mencari lingkungan yang baik dan mencari sahabat atau teman dekat yang semangat dalam menjalankan perintah agama sehingga kita pun bisa meniru amal-amal kebaikannya.

Jika lingkungan atau teman kita adalah baik, maka ketika kita keliru, ada yang selalu menasehati dan menyemangati kepada kebaikan.

Nabi Ibrahim pernah berdoa, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shaleh.” (Q.S. Asy-Syu’ara [26]: 83)

Baca Juga: Hemat di Awal Tahun, Merchant Baru ShopeePay Berikut Hadirkan Cashback 30%

Sangat penting doa ini dibaca di setiap waktu dan kesempatan karena lingkungan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter seseorang.

Memang, bergaul dengan lingkungan yang shaleh, bukan berarti akan membuat kita terbebas dari dosa.

Namun, jika kita bergaul dengan lingkungan yang tidak shaleh, maka rintangan yang dihadapi akan jauh lebih berat.

4. Harus bersungguh-sungguh atau serius dalam beramal

Kesungguhan dalam beramal berarti bersungguh-sungguh dan serius dalam melakukan amal shaleh disertai kemampuan menyingkirkan segala aral melintang yang dapat mengganggu kesungguhan tersebut.

Tidak jarang, amal yang dilakukan seseorang bernilai sia-sia akibat lalai, berleha-leha, serta tidak memiliki motivasi yang jelas dalam beramal.

Baca Juga: 5 Tips Agar Searching di Google Lebih Mudah, Nomor 5 Paling Banyak Dicari

Kesungguhan beribadah akan mempersempit ruang gerak setan sehingga tidak ada kesempatan untuk menggelincirkan manusia dalam kesesatan.

Kepada orang yang ibadahnya disertai dengan mujahadah, Allah akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridhoi-Nya.

Firman Allah ,“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-’Ankabuut [29]: 69)

Baca Juga: 7 Khasiat Daun Sirih yang Dapat Mengobati Berbagai Macam Penyakit, Nomor 4 Dibutuhkan Pria

5. Introspeksi diri

Mengintrospeksi diri adalah kewajiban setiap muslim yang ingin mencapai kebahagiaan hakiki di akherat kelak.

Seorang muslim yang selalu mengoreksi kesalahan dirinya di masa lalu, dia akan selalu mempertimbangkan hidupnya di masa yang akan datang sehingga kesalahan yang lalu tidak terulang. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hasyr [59]: 18).

Baca Juga: 7 Khasiat Daun Sirih yang Dapat Mengobati Berbagai Macam Penyakit, Nomor 4 Dibutuhkan Pria

6. Memperbanyak dzikir dan tobat

Apabila iman sudah menyentuh relung hati yang paling dalam, niscaya penghayatan terhadap rasa ketuhanan akan mengisi buhul-buhul kehidupan dalam diri seorang mukmin.

Pemujaan terhadap egoisme dapat disingkirkan dengan meleburkan diri dalam ketaatan dan kepatuhan terhadap segala perintah Allah yang didasari kesadaran akan kehadiran-Nya.

Baca Juga: Bahagia tak Terkira, Andin Beri Kejutan Hingga Buat Aldebaran Luluh di Ikatan Cinta

Kesadaran seperti itulah yang dimaksud dengan dzikir.Dzikir, menurut penafsiran Al-Kalabazi adalah ingatan yang terus-menerus ada kepada Allah dalam hati serta menyebut namanya dengan lisan.

Zikir berfungsi sebagai alat kontrol bagi hati dan perbuatan agar jangan sampai menyimpang dari garis yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Baca Juga: Kebahagiaan Sempurna, Andin Lulus Interview, Aldebaran Beri Ucapan Selamat di Sinetron Ikatan Cinta

Lebih dari itu, zikir akan mengantarkan seorang mukmin ke alam ketenangan batin, kestabilan jiwa, dan rasa kebahagiaan yang sebenarnya.

Di dunia ini tidak ada manusia yang steril dari dosa. Artinya, semua orang pernah berbuat dosa. Yang membedakan kemudian adalah kadar dosa yang diperbuat, ada yang berbuat dosa kecil dan ada juga yang berbuat dosa besar.

Namun, Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan Maha Penerima Taubat. Sebesar apa pun dosa dan kesalahan hamba-Nya, Allah pasti akan menerima tobatnya selama tobat itu dilakukan dengan sungguh-sungguh. ***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x