'Pedas', Penyidik KPK Novel Baswedan Kritik Polri: Aparat Jangan Keterlaluanlah

- 9 Februari 2021, 14:59 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan. Novel Baswedan turut berduka dengan kepergian Ustadz Maaher at-Thuwailibi yang meninggal di dalam lapas.
Penyidik KPK Novel Baswedan. Novel Baswedan turut berduka dengan kepergian Ustadz Maaher at-Thuwailibi yang meninggal di dalam lapas. / ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp./

BAGIKAN BERITA - Meninggalnya Ustadz Maaher at-Thuwailibi menimbulkan banyak sorotan publik. 

Tidak hanya dari masyarakat umum, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pun angkat bicara. 

Novel mengkritik Polri yang menahan pria bernama asli Soni Eranata itu padahal sedang sakit. 

Baca Juga: Sakit yang Sensitif Alasan Polisi Enggan Membeberkan Penyakit Ustadz Maaher

Melalui unggahan di akun Twitternya @nazaqistsha, Novel menyampaikan duka cita sekaligus mengkritik aparat Polri. 

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Org sakit, kenapa dipaksakan ditahan?" tulis Novel, Selasa 9 Februari 2021. 

Dia juga mengingatkan aparat agar lebih bersifat humanis. Menurutnya, menahan orang sakit dianggap keterlaluan dan bukan hal sepele. 

Baca Juga: Bawakan Lagu Kopi Dangdut, Femila Membuat Kaka Slank Kagum sampai Grogi di Indonesian Idol

"Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho.." tambah Novel. 

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Twitter Novel Baswedan @nazaqistsha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x