Kedua, gerhana Bulan Sebagian. Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi matahari oleh bumi. Sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra (bayangan kabur) sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
Baca Juga: Menu Wajib Ada di Hari Lebaran, Opor Ayam ini Sangat Mudah Dibuat dan Anti Ribet
Ketiga, gerhana Bulan Penumbra. Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Untuk ummat muslim, kita diperintahkan untuk melaksanakan sholat Gerhana, bertakbir, berdoa, dan mengumpulkan sedekah? Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah suatu bukti di antara sekian banyak bukti kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Karena itu, jika kamu melihat Gerhana Matahari dan Bulan, maka bertakbir dan berdoalah kepada Allah, sholat, dan bersedekahlah kamu.” (H.R. Muslim).
Baca Juga: Sule: Selamat Jalan dan Tenang di Surga Kawanku
Sedangkan tata cara pelaksanaan sholat Gerhana agak berbeda dengan sholat wajib meski dari segi bacaan tidak ada perbedaan? “Ibnu Abbas r.a. berkata, ‘Sesungguhnya Nabi SAW sholat Gerhana dengan empat kali ruku dan empat kali sujud dalam dua rakaat.’” (H.R. Muslim).
Dari keterangan tersebut, dapat dijabarkan bahwa tata cara sholat Gerhana meliputi:
1. Niat melaksanakan sholat Gerhana Bulan atau Matahari. Niat ini tidak perlu diucapkan, cukup dalam hati.
Baca Juga: 12 Adab Menyambut Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) , Salah Satunya Mandi di Pagi Hari