Ditangkap Polisi, Kepala Paspampres Haiti Diduga Kuat Terlibat Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

27 Juli 2021, 11:25 WIB
Ditangkap Polisi, Kepala Paspampres Haiti Diduga Kuat Terlibat Pembunuhan Presiden Jovenel Moise /instagram.com/jovenelmoise/

BAGIKAN BERITA - Kepala pengamanan kepresidenan (Paspampres) Haiti Jean Laguel Civil ditangkap polisi setelah diduga terlibat pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli 2021.

Kuat dugaan kepala Paspampres Haiti tersebut menjadi salah satu yang memuluskan tim pembunuh bayaran melakukan aksinya membunuh presiden tanpa ada hadangangan yang berarti dari pasukan penjaganya.

Pada saat ini kepala Paspampres Haiti tersebut telah ditahan di sel isolasi di sebuah penjara yang mendapat penjagaan ekstra di ibu kota Port-au-Prince.

Baca Juga: Sandiaga Uno Beri Bantuan Beasiswa bagi Anak Pedagang Kecil, Klik Link https://bit.ly/bantuananakpedagang

Informasi penangkapan kepala Paspampres yang bernama Jean Laguel Civil ini diumumkan oleh juru bicara Kepolisian Haiti, Marie Michelle Verrier seperti dilihat redaksi Bagikan Berita dari AFP pada 27 Juli 2021.

"Saya bisa mengkonfirmasi Jean Laguel Civil ditangkap pada Senin 26 Juli 2021 oleh polisi sebagai bagian dari penyelidikan atas pembunuhan Presiden Jovenel Moise," ujar, Marie Michelle Verrier.

Selain itu, empat polisi yang juga bertanggung jawab atas pengamanan Presiden Jovenel Moise, dilarang untuk meninggalkan Haiti sebagai upaya proses penyelidikan.

Baca Juga: Aldi Taher Murka setelah Disindir Suami Dewi Perssik, Angga Wijaya: Kita Liatin Aja Mau Sampe Mana!

Bahkan Wendell Coq Thelot, seorang hakim yang pernah dipecat Presiden Jovenel Moise juga ikut ditangkap.

Seperti diketahui, Presiden Jovenel Moise ditembak mati oleh sekelompok tentara bayaran asing di kediamannya pada Rabu 7 Juli 2021 lalu pagi waktu setempat sedangkan istrinya mengalami luka-luka.

Pada peristiwa yang mengerikan tersebut, Korban Presiden Jovenel Moise ditembak dengan 12 peluru kaliber tinggi, yang menyebabkan luka yang sangat hebat yaitu bola mata kirinya pecah.

Baca Juga: Atta Halilintar Bantah Ford Mustang 1966 Miliknya Terbakar, Komentar Sunan Kalijaga Menjadi Sorotan Netizen

Polisi Haiti melaporkan, ada 28 orang yang melakukan penyerangan terhadap presiden Moise yang terdiri dari dari warga Kolombia dan Amerika Serikat (AS).

Sebagian besar dari mereka adalah mantan tentara militer Kolombia. 18 orang ditangkap dan 7 tersangka ditembak mati oleh polisi dalam baku tembak setelah pembunuhan dan sebagian masih buron.

Sementara itu, pemerintah Kolombia mengatakan orang-orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu adalah pensiunan anggota angkatan bersenjata, mereka bekerja di Haiti untuk menjadi pengawal.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 ditutup 23.59 WIB, Inilah Instansi yang Belum ada Pelamarnya, Minat?

Selain itu, ada enam dari pria tersebut telah menerima pelatihan militer AS di masa lalu saat bertugas sebagai anggota aktif militer Kolombia, kata Departemen Luar Negeri AS.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler