Berikut Gejala dan Tanda Orang Terkena Ebola

- 8 Februari 2021, 11:16 WIB
Ilustrasi Ebola*/
Ilustrasi Ebola*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Republik Demokratik Kongo baru-baru ini merilis telah menemukan lagi kasus lama, virus Ebola.

Virus ini muncul kembali setelah seorang penduduk perempuan yang tinggal di kawasan timur negara itu meninggal akibat terinfeksi Ebola.

Sebelumnya, pihak pemerintah pada tiga bulan lalu sudah menyatakan wabah virus Ebola sudah berakhir setelah pasien terakhir dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Corona Belum Usai, Ebola Muncul Kembali di Kongo

Untuk diketahui, Penyakit virus ebola (PVE) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola, yang merupakan anggota keluarga filovirus. 

Gejala penyakit virus ebola ini didahului oleh demam yang tiba-tiba, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perdarahan yang tidak biasa. 

Pada beberapa kasus Ebola, pendarahan dalam dan luar dapat saja terjadi, 5 sampai 7 hari, setelah gejala pertama terjadi.

Baca Juga: Mengerikan, Pesawat Eastern Air Lines Jatuh dan Meledak di Lautan Atlantik, Seluruh Penumpang Tewas Tahun 1965

Semua penderita yang terinfeksi Ebola menderita kesulitan pembekuan darah. Pendarahan dari selaput mulut, hidung dan tenggorokan serta dari bekas lubang suntikan terjadi pada 40-50 persen kasus. 

Hal ini menyebabkan muntah darah, batuk darah dan berak darah. Masa inkubasi penyakit ini antara 2 hingga 21 hari.

Cara transmisi (Penularan)

Virus Ebola ini menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya (termasuk feses, saliva, urine, bekas muntahan dan sperma) dari hewan atau manusia yang terinfeksi Ebola. 

Baca Juga: Gawat! Gletser Pecah di India Bagaikan Tsunami Himalaya, 150 Orang Tewas Akibat Terjangan Air dan Bebatuan

Virus ini dapat masuk ke tubuh orang lain melalui kulit yang terluka atau melalui membrane mukosa yang tidak terlindungi seperti mata, hidung dan mulut. 

Virus ini juga dapat menyebar melalui jarum suntik dan infus yang telah terkontaminasi. 

Kelompok yang paling berisiko adalah keluarga, teman, rekan kerja dan petugas medis. 

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Australia Hanguskan 11 Ribu Hektar Lahan, Ribuan Warga Mengungsi

Misalnya, mereka yang merawat pasien yang terkena virus Ebola beresiko tertular. Di rumah sakit, virus ini juga bisa tersebar dengan cepat. 

Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika pelayat menyentuh jenazah sosok yang meninggal karena Ebola. Binatang juga bisa menjadi pembawa virus. Virus ini mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inang. 

Khususnya kelelawar mampu menularkan virus tersebut. Codot dan kalong termasuk jenis kelelawar besar. 

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Australia Hanguskan 11 Ribu Hektar Lahan, Ribuan Warga Mengungsi

Di Afrika, sebagian besar jenis hewan ini membawa virus di dalam tubuhnya, termasuk di antaranya virus Ebola. Tidak seperti manusia, kelelawar kebal terhadap virus-virus tersebut. Karena sering dijadikan bahan makanan, virus yang terdapat pada daging kelelawar dapat dengan mudah menjangkiti manusia.***

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x