Warga Harus Hati-hati, Terowongan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Runtuh di Kabupaten Bandung Barat

- 2 Juni 2021, 14:16 WIB
FOTO udara terowongan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cibeber, Cimahi, Jawa Barat.*
FOTO udara terowongan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cibeber, Cimahi, Jawa Barat.* /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO/

BAGIKAN BERITA - Terowongan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Kampung Sasaksaat, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat, runtuh. 

Akibatnya, jalur lalu lintas pun menerapkan sistem buka tutup untuk mengantisipasi kemacetan. 

Peristiwa runtuh atau amblesnya terowongan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukan kali ini saja, sebelumnya pernah juga terjadi amblas. 

Baca Juga: Polisi Bisa Tilang Peseda, Ditlantas Polda Metro Jaya Masih Membahas Standar Prosedur Tilang Sepeda

Lokasi tersebut tepat di bawah ruas jalan Bandung-Purwakarta. Akibatnya, jalur lalu lintas pun menerapkan sistem buka tutup.

Dari informasi yang dihimpun ‘Pikiran Rakyat’, peristiwa itu terjadi Senin 31 Mei 2021. Kejadian juga beredar dalam potongan video di media sosial.

Dalam video, tampak sejumlah petugas proyek yang mengenakan rompi dan helm mengerumuni titik terowongan runtuh di atas ruas jalan tersebut.

Permukaan jalan yang menikung dan di atas terowongan itu ambles. ‘Pikiran Rakyat’ pun melakukan verifikasi dan konfirmasi peristiwa tersebut dengan menyambangi lokasi pada Selasa 1 Juni 2021 siang.

Baca Juga: Kunci Saksi Telah Ditemukan, Aldebaran Temui Mang Dadang, Elsa Siap Hadapi Ancaman Baru di Ikatan Cinta

Lokasi kejadian berada tak jauh dari jembatan kereta api Sasaksaat. Ruas jalan memiliki dua lajur yang terpotong terowongan di bagian bawahnya. Siang itu, lajur jalan yang menjadi titik runtuhan terowongan telah ditutup.

Lubang amblesan atau runtuhannya pun tampak telah ditambal semacam coran. Sedangkan lajur di sebelahnya sudah diberlakukan sistem buka tutup jalan. Kendaraan dari arah Cikalongwetan (KBB) atau Purwakarta mesti bergantian melintas dengan kendaraan dari arah Padalarang, Cimahi dan Kota Bandung.

Arus buka ditutup diatur seorang petugas proyek. Saat ditanya, salah satu petugas itu mengamini terowongan ambles pada Senin 31 Mei 2021 pagi. Hal senada dikemukakan Mamad, pemilik tambal ban di dekat lokasi kejadian.

Baca Juga: Malam Ini, LIDA 2021 Babak Show Top 16 Besar Grup 4, Aditia, Alisyah, Anting, dan Nursia Akan Tampil

Ia mengaku, sempat melihat titik ambles tersebut kala melintasinya di pagi hari.‎ Menurutnya, lajur jalan yang menjadi titik ambles terowongan ditutup sejak Senin pagi. Sementara lajur di sebelahnya masih bisa dilewati kendaraan.

Selain ambles, lanjutnya, retakan juga terjadi di sana. Ia memperkirakan, panjang dan lembar amblesan terowongan sekitar tiga meter.

"Enggak ada hujan," kata Mamad terkait kondisi cuaca di lokasi sebelum kejadian.

Ia menduga, peristiwa itu bisa terjadi karena adanya getaran dari kendaraan yang melintasi jalan di atas terowongan serta kereta api yang jalur relnya juga dekat.

Menurutnya, kondisi terowongan yang menerobos perbukitan di kawasan Sasaksaat dan Maswati tersebut pun kini telah tersambung.

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Terbaru Rabu 2 Juni 2021: Klaim Free Fire Sekarang Dapatkan Skin Senjata AR, FF Elite

Mamad mengatakan, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Meski demikian, runtuhnya terowongan yang tepat berada di bawah akses lalu lalang kendaraan dan kereta api tersebut memunculkan kekhawatiran.

Hal tersebut dialami Yayah, warga lainnya. Saban hari, keluarga Yayah melintasi ruas jalan itu untuk mengambil air.

"(Jalan di area terowongan) itu juga dalam," ucapnya.

Runtuhnya terowongan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah kali pertama terjadi.

Sebelumnya, terowongan proyek jalur kereta cepat di Kampung Dangdeur, RT 03 RW 08, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat ambles, Rabu, 1 Januari 2020.

Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 16.30 WIB. Ambles area atas terowongan membuat lubang besar di permukaan tanah. Ade Wahyudin, 45 tahun, warga Dangdeur menuturkan,peristiwa itu bermula selepas para pekerja beres mengecor sebagian terowongan.

Salah satu puteranya, Cecep Solihin merupakan pekerja yang bertugas di sana.

"Murangkalih tos hanjat (putera saya baru naik," kata Ade di lokasi kejadian saat itu. Diameter lubang ditaksir mencapai 12 meter dengan kedalaman ke terowongan 30 meter.

Ia memperkirakan tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pascakejadian, warga berkerumun di lokasi amblesnya terowongan. Beberapa tali pembatas tampak mengelilingi area lubang.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Lea Ciarachel Pemeran Zahra di Mega Series Suara Hati Istri Jadi Sorotan Netizen

Sejumlah petugas proyek kereta cepat juga terlihat meninjau lokasi. Beberapa dari petugas itu pun melarang warga melintasi tali dan mendekati lubang itu. Mulyana, 46 tahun, warga Dangdeur lainnya menuturkan, kondisi tanah yang diterobos untuk terowongan kereta cepat tersebut memang terbilang labil.

Ia mencontohkan, warga Dangdeur hanya berani membuat sumur dengan kedalaman tak lebih dari 10 meter. Jika memaksa, material tanah bakal berjatuhan alias longsor.‎

"Harus pakai gorong-gorong," ucapnya bila warga ingin ‎menambah kedalaman sumur.

Disclaimer: Artikel ini sebelumya telah tayang di Pikiran Rakyat berjudul Terowongan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Runtuh di KBB, Warga: Enggak Ada Hujan. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x