Oposisi Minta Berdamai dengan Taliban, Alami Kekalahan dan Jenderalnya Tewas di Lembah Panjshir Afghanistan

- 6 September 2021, 14:58 WIB
Oposisi Minta Berdamai dengan Taliban, Alami Kekalahan dan Jenderalnya Tewas di Lembah Panjshir Afghanistan
Oposisi Minta Berdamai dengan Taliban, Alami Kekalahan dan Jenderalnya Tewas di Lembah Panjshir Afghanistan /Reuters/

BAGIKAN BERITA - Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) sebuah oposisi anti Taliban yang bermarkas di Lembah Panjshir beranggotakan mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan dan milisi lokal serta dipimpin Ahmad Massoud siap berdamai dengan Taliban.

Oposisi ini, terpaksa mengucapkan kata damai, setelah mengalami berbagai kekalahan di medan tempur pada akhir pekan lalu, ketika Taliban melancarkan serangan besar-besaran di Lembah Panjshir Afghanistan.

Seperti dilansir AFP, Dikabarkan seorang jenderal NRF tewas ketika bertempur di Lembah Panjshir Afghanistan, hal ini membuat pihak oposisi ini, mulai berpikir untuk berdamai dengan Taliban.
Dalam sebuah media sosial (facebook), NRF siap berdamai dengan Taliban, jika penguasa Afghanistan ini menghentikan serangan di Lembah Panjshir.

"NRF meminta Taliban menghentikan operasi militer di Panjshir serta menarik pasukannya, sebagai imbalannya, NRF akan memerintahkan pasukannya untuk tidak melancarkan aksi militer," bunyi seruan NRF seperti dikutip dari AFP.

Seperti diketahui pada saat ini, ratusan tentara Taliban menuju lembah Panjshir dalam rangka menguasai sepenuhnya Afghanistan dan hanya kota ini yang belum disentuh Taliban.

"Ratusan Mujahidin Imarah Islam sedang menuju negara bagian Panjshir untuk mengendalikannya, setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai," ujar Taliban di Twitter yang berbahasa Arab.

Lembah Panjshir sendiri merupakan kawasan terjal dan berjarak 100 kilometer dari Kabul yang memiliki benteng alam dan sangat cocok untuk markas pertahanan.

Kawasan tersebut, diapit menara batu khas pegunungan Hindu Kush dan sejak dahulu kala tempat tersebut sebagai benteng alam yang tidak bisa ditembus.

Kondisi geografisnya yang menguntungkan bagi pertahanan, membuat para oposisi bisa melakukan aktivitas untuk melakukan persiapan melawan Taliban.

Banyak pasukan khusus Afghanistan yang melarikan ke kota ini setelah Taliban menguasai Kabul dan disinyalir mereka bergabung dengan oposisi menggalang kekuatan untuk melawan Taliban.
Di kawasan tersebut juga terdapat etnis Tajik yang sejak zaman invasi Uni Soviet telah melindungi Mujahiddin Afghanistan.

Halaman:

Editor: Ali Bakti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x