BAGIKAN BERITA - Konflik abadi antara Hamas dan israel sampai saat ini belum berakhir dan kembali memanas, ketika pesawat tanpa awak (Drone) dari Gaza meluncur ke wilayah negara Yahudi pada Senin 8 November 2021.
Namun Drone yang diduga milik Hamas dan diluncurkan dari jalur Gaza tersebut tidak sampai ke wilayah Israel dikarenakan telah dihalau oleh sistem pertahanan udara (Iron Dome).
Seperti dilansir kantor berita AFP pada Selasa 9 November 2021, militer Israel mengatakan bahwa Drone tersebut merupakan milik Hamas yang diluncurkan dari jalur Gaza.
"Baru-baru ini, UAV (Unmanned Aerial Vehicle) milik Hamas mendekati zona maritim Gaza dan dicegat," ungkap militer Israel dalam sebuah pernyataannya.
Pengiriman drone yang dilakukan Hamas menimbulkan ketakutan bagi dunia Internasional karena dikhawatirkan Israel akan membalas dengan serang udara yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa penduduk sipil yang tidak berdosa.
Selain itu, peperangan, perang antara Israel dan Hamas selama sebelas hari di Mei 2021 telah menyebabkan 769 unit perumahan dan komersial tidak dapat dihuni dan sedikitnya 1.042 unit di 258 bangunan hancur, dan lebih dari 14.500 unit mengalami kerusakan ringan.
Pejabat Gaza mengatakan perang ini menyebabkan kerusakan senilai 40 juta dollar AS (Rp 574 miliar) pada industri, 22 juta dollar AS (Rp 315,7 miliar) pada sektor listrik dan 27 juta dollar AS (Rp 287,4 miliar) pada fasilitas pertanian.
Selain itu, PBB mengatakan sekitar 800.000 orang di Gaza tidak memiliki akses reguler ke air bersih pipa, karena hampir 50 persen jaringan air rusak dalam pertempuran itu.