Sebar Kebohongan Pemilu di Medsos, Keunggulan Suara Donald Trump Mulai Menurun

- 5 November 2020, 15:55 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/instagram/@realdonaldtrump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/instagram/@realdonaldtrump /


BAGIKAN BERITA - Keunggulan suara Presiden Donald Trump mulai menurun dibeberapa negara-negara bagian.

Bersamaan dengan itu kebohongan online mengenai pemilu mulai melonjak.

Bahkan salah satu pengguna media sosial mengatakan tentang bukti korupsi langsung.

Baca Juga: Antisipasi Kericuhan, Polri Akan Siagakan Pengamanan Kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara

“Lebih dari 100.000 suara yang diambil oleh calon dari Partai Demokrat Joe Biden di Wisconsin adalah bukti ‘korupsi langsung’,” kata salah satu pengguna Twitter, seperti dikutip Bagikanberita.com dari Pikiranrakyat-Depok.com dan AP Kamis, 5 November 2020.

“Surat suara itu ditemukan secara ajaib,” ujar pengguna lain.

Faktanya, unggulnya Joe Biden pada Rabu pagi di negara bagian Midwestern yang diawasi dengan ketat hanyalah hasil dari ketidakhadiran dan penghitungan suara awal.

Baca Juga: MU Kalah dari Istanbul Basaksehir, Ole Gunnar Solskjaer Ngambek : Memalukan !

Dengan hasil pemilihan presiden AS masih dalam ketidakpastian, Donald Trump dan pendukungnya memanfaatkan dan menyebarkan informasi yang salah secara online tentang absensi secara hukum, dan memberikan suara melalui surat di negara-negara medan pertempuran.

Mereka menggunakannya sebagai tuduhan untuk mendukung deklarasi tak berdasar yang diucapkan Donald Trump di televisi secara langsung pada Rabu pagi bahwa Demokrat mencoba untuk "mencuri pemilu" darinya.

“Mereka menemukan suara Biden di mana-mana, di Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan. Sangat buruk bagi Negara kita!” kata Donald Trump di Twitter.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Perceraian Song Joong Ki dan Song Hye Kyo, Song Yong Gak: Saya Minta Maaf

Tim kampanye Trump mengajukan tuntutan hukum pada Rabu di Pennsylvania, Michigan dan Georgia, hal tersebut merupakan bentuk untuk menentang hasil pemilu.

Sementara itu, perusahaan media sosial terus sibuk dalam menangani misinformasi online, tetapi para ahli mengatakan sulit untuk sepenuhnya menumpulkan dampaknya.

Para peneliti di Election Integrity Partnership, sekelompok peneliti misinformasi top dunia, menemukan bahwa penyebutan penipuan pemilih meningkat secara dramatis setelah pernyataan Trump di Rabu pagi.

Baca Juga: Harga Emas UBS 24 Karat Masih Stabil Hari Ini Kamis, 5 November 2020, Berat 0,5 Gram Rp535 Ribu

“Tuduhan yang tidak berdasar tersebut mengeksploitasi kebingungan publik tentang bagaimana pemilihan umum dikelola pada saat banyak pemilih mencari bantuan untuk menafsirkan hasil yang terungkap,” kata Kate Starbird, profesor University of Washington dan pakar misinformasi online.

Meenurut Starbid, banyak pemilih mungkin tertidur pada Selasa dengan asumsi kepemimpinan Donald Trump di negara bagian seperti Wisconsin akan bertahan, dan melihat Biden memimpin dalam semalam. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat-Depok.com dengan judul Keunggulan Suara Mulai Menurun, Donald Trump dan Pendukungnya Sebarkan Kebohongan Pemilu di Medsos

"Kami telah melihat banyak hal yang terlihat bagus untuk Donald Trump di malam hari berubah menjadi biru, dan kami melihat upaya untuk mendelegitimasi perubahan ini," ujarnya.

Baca Juga: Empat Budaya Korean Wave untuk Temani PSBB di Rumah Aja

Di media sosial, misinformasi tersebut berakar pada dugaan bahwa pemilu tersebut telah dicuri dari Donald Trump.

Menurut analisis dari VineSight, sebuah perusahaan teknologi yang melacak informasi yang salah secara online, lebih dari 221.000 retweet di Twitter menyebutkan mencuri pemilu dalam periode 24 jam dimulai pada Hari Pemilihan, dibandingkan dengan hanya 10.000 tweet tentang topik pada hari Senin.

Analisis serupa juga dikatakan dari perusahaan intelijen media Zignal Labs. Istilah seperti #StopTheSteal disebutkan hampir 120.000 kali di situs web dan platform media sosial sepanjang hari Selasa.***(Sitiana Nurhasanah/Pikiranrakyat-Depok.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah