RSUD Bandung Kiwari Kembali Kebakaran, Andri Rusmana Desak Pemkot Bentuk Tim Audit Bangunan

1 Februari 2023, 11:40 WIB
Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana. /Instagram @andrirus

BAGIKAN BERITA – Salah satu lantai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari mengalami kebakaran pada Rabu 1 Februari 2023 pagi.

Kebakaran RSUD Bandung Kiwari yang beralamat di Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul itu tercatat terjadi dua kali sejak resmi berganti nama dari yang dulunya Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Bandung Andri Rusmana menyayangkan RSUD Bandung Kiwari yang menelan biaya Rp750 miliar kembali kebakaran untuk yang kedua kalinya.

Sebagai informasi, RSUD Bandung Kiwari awalnya adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak. Pembangunan RSUD Bandung Kiwari dilakukan secara bertahap dimulai tahun 2017 dengan dibangun 15 lantai dengan luas tanah kurang lebih 7.433 M2 dengan luas bangunan kurang lebih 47.000 M2.

Baca Juga: Rejeki 1 Februari 2023, Segera Merapat ke KUR BSI Ada Modal Usaha hingga Rp50 Juta Tanpa Bunga dan Riba

Setelah pergantian nama, rumah sakit ini mulai operasional 16 Januari 2021 dan berubah status menjadi RSUD Bandung Kiwari pada 11 Januari 2022

“Mengingat baru 2 tahun operasional di gedung baru ini tetapi sudah 2 kali kejadian kebakaran. Maka perlu adanya evaluasi dan pemeriksaan ulang secara menyeluruh terhadap bangunan ini,” ujar Andri kepada Bagikanberita.pikiran-rakyat.com, Rabu 1 Februari 2023.

Andri menyebut, pemeriksaan ulang harus meliputi arsitektur, konstruksi dan instalasi instalasi lain, seperti instalasi gas medis, pendingin udara.

Menurut dia, hal ini untuk mengetahui lebih dini kemungkinan kemungkinan hal yang tidak diinginkan, tentu oleh tim tim ahli di bidangnya.

Baca Juga: PLN UID Jabar Catat Penjualan Listrik Kumulatif Naik 5,45 Persen di Tahun 2022

“Kita tidak bisa selalu menunggu kejadian demi kejadian lagi, tetapi harus bisa mendeteksi terhadap kekurangan kekurangan yang mungkin muncul saat gedung sudah terpakai selama 2 tahun ini,” tambah Anggota DPRD dari Partai PKS tersebut.

Dia mendesak pemkot Bandung untuk membentuk tim audit terhadap bangunan.

Menurut dia, Pemkot Bandung harus melibatkan atau minta pertanggungjawaban dari pihak kontraktor yang telah membangun gedung itu dan minta keterangan bagaimana bisa terjadi.

“Pokoknya untuk sekarang harus wajib semuanya di check ulang daripada di kemudian hari muncul di lantai lantai berikutnya,” pungkasnya.

Sementara itu, melansir Antara News, Direktur Utama RSUD Bandung Kiwari Yorisa Sativa mengatakan pasien yang dirujuk ke rumah sakit terdekat antara lain pasien yang membutuhkan alat bantu pernafasan.

"Untuk jumlah detail pasien (yang dievakuasi), kami masih mendata," katanya di RSUD Bandung Kiwari, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Akan Umumkan Pergantian Menteri dalam Reshuffle 2023, Siapa yang Terdepak?

"Intinya pasien di lantai empat sudah tertangani di IGD, karena pasien itu ada juga yang memerlukan bantuan pernafasan, karena awalnya sedang dirawat," ia menambahkan.

Dia mengatakan bahwa ada sekitar 20 bayi baru lahir yang dirujuk ke rumah sakit lain agar bisa mendapatkan perawatan optimal.

Pasien RSUD Bandung Kiwari dievakuasi ke luar ruangan saat kebakaran terjadi di gedung rumah sakit tersebut. Setelah api berhasil dipadamkan, sebagian pasien dibawa kembali ke dalam ruangan yang tidak terdampak kebakaran.

"Tapi lantai empat dikosongkan sementara. Sekarang ada beberapa pasien di IGD bisa di ke-atas-kan kembali atau dirujuk," kata Yorisa.

Menurut dia, petugas rumah sakit masih menyisir ruangan-ruangan di dalam bangunan rumah sakit, khususnya yang berada di lantai empat, guna memastikan tidak ada pasien yang tertinggal di area tersebut.

Kebakaran di Gedung RSUD Bandung Kiwari terjadi pada Rabu sekitar pukul 07.07 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh mesin sterilisasi udara yang terlalu panas.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler