Megah, Jembatan BJ. Habibie di Timor Leste Menghabiskan Dana Hingga Rp57,5 Milyar

4 September 2020, 19:49 WIB
Jembatan BJ. Habibie di Kota Dili Timor Leste Menghabiskan Dana Hingga Rp57,5 Milyar*/Antara/Dhemas Reviyanto /Dhemas Reviyanto/

BAGIKAN BERITA - Saat ini isu tentang negara Timor Leste yang akan bergabung lagi ke Indonesia, masih hangat dibicarakan.

Negara yang sudah berdiri sejak tahun 20 Mei 2002 ini ternyata memiliki jembatan bernama BJ. Habibie.

Di ambil dari nama Presiden ke-3 Republik Indonesia, jembatan ini diresmikan pada 20 Agustus 2019 di Kota Dili, Timor Leste.

Baca Juga: Masuk Daftar Negara Termiskin di Dunia, Timor Leste Ingin Kembali Gabung ke Indonesia

Menjadi jembatan yang cukup megah, pemerintah Timor Leste menghabiskan dana hingga 3,9 juta Dollar AS atau setara Rp57,5 Miliar.

Memiliki panjang 540 meter, dengan lebar 8 meter, Jembatan BJ Habibie terdiri atas dua jalur.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Jembatan BJ Habibie di Timor Leste, Bukti Cinta Rakyatnya pada Presiden Indonesia ke-3 , pada 04 September 2020.

Jembatan BJ Habibie di Kota Dili menjadi bentuk cinta dan hormat rakyat Timor Leste kepada Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habbie.

Baca Juga: Update Positif Covid-19 Sebanyak 187.537 jiwa per 04 September 2020

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Alberto XP Carlos pada 2019 lalu.

"Sebagai rasa hormat dan sayang rakyat Timor Leste kepada pak Habibie, kami membangun sebuah jembatan yang diberi nama Jembatan Bj Habibie," ujar sang Dubes, dikutip Bagikanberita.com dari halaman Antara.

Jembatan BJ Habibie terletak di Desa Bidau Sant'ana, Dili diresmikan pada 29 Agustus 2019 lalu, tepat satu hari sebelum peringatan 20 Tahun Referendyum Timor Leste.

Baca Juga: Walikota Bandung Oded M Danial Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi RTH

Dubes Alberto mengungkapkan, jika pada saat peresmian Jembatan BJ Habibie di Kota Dili tersebut pada awalnya diharapkan untuk dihadiri langsung oleh Presiden ketiga Republik Indonesia.

Bahkan undangan untuk Habibie disampaikan langusng oleh mantan Presiden Timor LesteXanana Gusmao yang berkunjung ke Jakarta pada Juli 2019 lalu.

Namun, disayangkan undangan itu tak dapat dipenuhi oleh Habibie lantaran tengah terbaring di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ambon Besok Sabtu 5 2020: Hujan Lokal di Beberapa Wilayah

Merasakan kesedihan yang amat dalam melihat kondisi BJ Habibie yang sedang terbaring lemah di rumah sakit, dalam pertemuan singkat itu Xanana sampaikan rasa hormat dan sayang rakyat Timor Leste kepada sang Presiden ke-3 RI.

"Seluruh rakyat Timor Leste dari ujung ke ujung, dari kota ke hutan sampai ke pedalaman, mereka berterima kasih kepada Pak Habibie," ungkap Dubes Alberto.

"Waktu itu mereka harapkan kehadiran Habibie untuk peresmian jembatan, namun mereka mengerti setelah disampaikan bahwa Pak Habibie tidak bisa datang karena kondisi kesehatan yang tidak baik," tambahnya.

Baca Juga: Ibu Tega Bunuh Lima Anaknya Akibat Prustasi

Tetapi sayang, sebelum bisa menyambangi Jembatan BJ Habibie, Presiden ke-3 RI wafat pada Rabu 11 September 2019 lalu.

BJ Habibie bahkan tak sempat melihat jembatan di Dili, Timor Timur yang memiliki nama dirinya sebagai bentuk rasa hormat rakyat disana.

"Saya ditugasi Presiden Joko Widodo untuk mewakili Indonesia memenuhi undangan Presiden Timor Leste menghadiri 20 tahun Jajak Pendapat Timor Leste," kata Menteri Basuki saat memberikan sambutan, dikutip Bagikanberita.com dari RRI.

Baca Juga: 4 Fakta Semua Orang Suka D.O EXO

"Terkait peresmian jembatan di Dili dengan nama B.J. Habibie, ini merupakan kehormatan bagi Pemerintah Indonesia dan khususnya Bapak B.J. Habibie," tambahnya.

Menteri Basuki menambahkan B.J. Habibie merupakan sosok negarawan yang dicintai oleh rakyat Indonesia dan Timor Leste.

Indonesia dan Timor Leste memiliki sejarah yang dekat dan terus bekerjasama erat bagi kemajuan masa depan kedua negara.

Baca Juga: Rahasia Diet Ala Suga BTS Agar Punya Tubuh Ideal 

Indonesia menjadi mitra pembangunan penting bagi Timor Leste.

Sejak tahun 2010, sejumlah proyek infrastruktur di negara tersebut dibangun melibatkan perusahan konstruksi Indonesia baik BUMN maupun swasta nasional.

Di ketahui pisahnya Timor Leste dari wilayah Indonesia terjadi saat kepemimpin Presiden BJ Habibie.

Baca Juga: Robert Pattinson Positif Covid-19, Syuting The Batman di Hentikan Lagi

Atas pertimbangan masyarakat Timor Timur yang kerap tak bersatu dengan wilayah lainnya, B.J Habibie sempat menyatakan ingin melepas provinsi tersebut secara baik-baik melalui sidang MPR.

Terjadi berbagai polemik saat itu, hingga terdapat protes massal yang menewaskan cukup banyak orang pada tahun 1999 di wilayah Timor Timur.

Setelah melalui rangkaian proses panjang, pada 20 Mei 2002 Timor Timor menjadi negara merdeka bernama Timor Leste berdasarkan tanda tangan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pengganti B.J Habibie.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran-Rakyat.com)

 

 

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler