Ini Wilayah Paling Parah Jika Tsunami 20 Meter Melanda Selatan Pulau Jawa

28 September 2020, 14:55 WIB
Ilustrasi Gelombang Tsunami /PEXELS/ George Desipris

BAGIKAN BERITA - Ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut wilayah pesisir selatan Jawa Barat dam Jawa Timur berpotensi gempa dan Tsunami ketinggian hingga 20 meter. 

Para ilmuwan ITB merilis hasil riset tim peneliti Institute Teknologi Bandung yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Scientific Report.

Guru Besar Seismologi Institute Teknologi Bandung Sri Widiantoro dalam sebuah Riset berjudul "Implications for Megathrust Earthquakes and Tsunamis from Seismic Gaps South of Java Indonesia" menyebut Jawa Barat merupakan wilayah yang paling parah jika terjadi tsunami. 

Baca Juga: Hasil Sementara LIDA 2020 Masih Dipegang Hari, Siapa Juara Malam Ini, Meli, Gunawan Atau Hari ?

Isi dari riset tersebut adalah adanya potensi terjadinya gempa megathrust di Selatan Pulau Jawa dengan tsunami dengan tinggi gelombang yang mencapai 20 meter.

Sri Widiyantoro menyampaikan hasil risetnya bersama tim penelitinya dalam acara yang digelar secara virtual yang berbicara tentang implikasi gempa megathrust di Selatan Jawa. 

Baca Juga: Selain Jabar dan Jatim, Ini Daftar Wilayah Terdampak jika Terjadi Gempa dan Tsunami 20 Meter

Dalam acara tersebut, Sri Widiantoro juga memberikan peringatan akan adanya potensi gempa yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, gelombang tsunami diprediksi dapat mencapai tinggi 20 meter di daerah selatan Banten.

Potensi ini muncul dikarenakan adanya zona aktif tektonik yang ada di Selatan Pulau Jawa sehingga dapat menimbulkan gempa berskala besar. 

Baca Juga: Pegawai Kelurahan Karaokean di Aula, Lurah Cigondewah Kidul Dipanggil, Begini Kronologis nya

Dalam acara virtual ini, Sri Widiantoro memaparkan hasil simulasi selama 3 jam dalam penelitiannya terkait terjadinya gempa megathrust dengan menggunakan model sumber gempa dari hasil inversi data GPS.

Dari penjelasan Sri, ia menyebutkan bahwa pada periode ulang 400 tahun, tsunami yang terjadi akan mencapai tinggi 20 meter di sekitar selatan Banten dimana semakin ke Timur maka gelombang tsunami akan semakin kecil.

Namun, ia juga menjelaskan jika segmen sebelah timur ini pecah, maka tsunami di bagian timur bisa mencapai 12 meter. 

"Untuk periode ulang 400 tahun, itu bisa menyebabkan tsunami setinggi 20 meter. Ini kira-kira di sekitar selatan Banten. Ke timur semakin kecil, tetapi jika yang pecah disebelah timur, segmen sebelah timur, maka bagian timur tsunaminya bisa mencapai 12 meter kira-kira di selatan, " ujarnya sebagaimana diberitakan Jurnal Presisi dalam artikel berjudul Ilmuwan Sebut Wilayah Paling Parah Terkena Tsunami Setinggi 20 Meter Jika Terjadi di Selatan Jawa

Baca Juga: Sinopsis Chandragupta Maurya Episode 13 di ANTV, Senin 28 September Pkl. 15.30 WIB, Chandra Pergi

Sri juga menjelaskan, jika segmen sebelah timur dan barat ini pecah, maka segmen barat akan mencapai tinggi tsunami 20 meter dan segmen timur 12 meter dengan rata-rata gelombang tsunami di pantai selatan bisa mencapai 5 meter.

"Bagaimana kalau segmen barat dan timur pecah bersama seperti yang terjadi di Toronto. Kita lihat, yang sebelah barat bisa mencapai 20 meter ketinggian tsunaminya. Sebelah timur sekitar 12 meter. Namun, rata-ratanya menjadi lebih tinggi kalau pecah bersama. Kira-kira disepanjang pantai selatan ini bisa 5 meter ini tinggi tsunaminya," ujar Sri Widiantoro.

Baca Juga: Selain Jabar dan Jatim, Ini Daftar Wilayah Terdampak jika Terjadi Gempa dan Tsunami 20 Meter

Dari hasil riset ITB ini pula, disebutkan bahwa Jawa Barat memiliki potensi gempa dengan kekuatan yang lebih besar dibanding dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jawa Tengah dan Jawa Timur akan menghadapi gempa yang berkekuatan 8,8 Mw.

Namun, jika kedua daerah ini yakni segmen barat dan timur terjadi gempa tunggal, maka akan menghasilkan gempa yang berkekuatan 9,1 Mw. 

Baca Juga: Lebih 2.000 Orang Tewas dalam Gempa Palu dan Donggala 7,4 Magnitudo pada 28 September 2018

Sebagai tindak lanjut dari hasil riset ini, tim peneliti ITB juga akan mengadakan survey langsung ke titik lokasi yang disebutkan. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler