BAGIKAN BERITA - Isu kepulangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) ke tanah air sempat menghebohkan beberapa hari terakhir ini.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis yang menyebutkan Habib Rizieq Shihab akan segera kembali ke Indonesia dan memimpin revolusi.
Dijelaskan oleh Slamet, pernyataan tersebut telah membuat gentar, menghebohkan, hingga Istana 'bergoyang-goyang'.
Baca Juga: Bukan Hanya SARS-Cov-2, Norovirus Juga Ancam Indonesia, Ini Penyebabnya Dan Cara Pencegahannya
"Kembalinya (HRS), kemarin disampaikan KH. Shabri bahwa Insya Allah (HRS) akan memimpin bangsa Indonesia untuk revolusi, untuk memperjuangkan dalam rangka menyelamatkan Indonesia," katanya, dilansirkan wartaekonomi.co.id mengutip dalam wawancaranya dengan Front TV. Video wawancara berjudul 'Kepulangan IB HRS Ke Tanah Air' itu diunggah di Channel YouTube Front TV, Minggu, 18 Oktober 2020.
"Pernyataan (HRS pimpin revolusi) ini memang membuat gentar dan menghebohkan, sampai Istana bergoyang- goyang dengan kalimat revolusi," tambahnya.
"Pak Jokowi sendiri itu kan jargonnya revolusi mental. Anehnya ketika yang mengumumkan orang lain jadi sesuatu yang menggetarkan, padahal Pak Jokowi sendiri mengatakan revolusi mental," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Tidak Ubah Libur Panjang Cuti Bersama Tanggal 28 Oktober Sampai 1 November 2020
"Oleh karenanya, perlu ditegaskan bahwa kalau kita mendengar kalimat revolusi maka mesti dilihat dulu sisi bahasanya, kalau kita melihat kamus bahasa Indonesia maka revolusi itu perubahan yang cepat," katanya.
Slamet menuturkan, soal maksud dari revolusi yang akab dipimpin Habib Rizieq. revolusi itu adalah revolusi akhlak yang diambil dari nilai-nilai islami. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Galamedianews.com dengan judul Habib Rizieq Akan Pulang Ke Indonesia, Ketum PA 212: Buat Istana Bergoyang-goyang
"Kita ingin bangsa dan negara ini ada sebuah perubahan secara menyeluruh dalam waktu yang singkat karena kezaliman di negeri ini itu sudah luar biasa yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Tapi tentunya kita ingin perubahan secara damai dan mengarah kepada akhlakul karimah," ungkapnya.
Baca Juga: Makin Bertambah, Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Hari Ini Senin, 19 Oktober 2020 Tembus 365.240
"Jadi ingat, kalau Jokowi punya semboyan revolusi mental yang dulu pernah digaungkan kaum komunis, maka hari ini Habib Rizieq akan menggaungkan revolusi akhlak yang diambil dari nilai islami, tentunya revolusi akhlak ini, perubahan menyeluruh untuk melawan kezaliman ini akan berlangsung secara damai, secara konstitusional dan tidak melanggar hak asasi manusia," pungkasnya.***(Dadang Setiawan/Galam