Ribuan Orang di Kertajati Saksikan Pohon Jati Pereket Keramat Dicabut, Warga Heran Akarnya Tidak Ada

1 November 2020, 19:39 WIB
Sejumlah warga menyayangkan adanya rencana penebangan pohon jati pereket, karena pohon jati menjadi ikon Desa Kertajati./Rahmat Iskandar /

BAGIKAN BERITA -Pemerintah Kabupaten Majalengka bersama aparat desa Kertajati dan kecamatan Kertajati akhirnya mencabut pohon jati Kereket berusia ratusan tahun yang masih kokoh berdiri di sisi jalan raya yang menghubungkan Majalengka-Indramayu.

Pencabutan pohon jati pereket di kertajati Majalengka itu pun membuat warga penasaran ingin melihat proses pencabutan pohon jati pereket.

Saking banyaknya warga yang menyaksikan proses pencabutan pohon Hari pereket di kertajati Majalengka ini menyebabkan jalan yang menghubungkan Kabupaten Majalengka-Kabupaten Indramayu melalui Jatitujuh inipun macet .

Baca Juga: Hancur Sudah, Produk Prancis di Boikot, Pabrik Otomotif Renault di Turki Terancam Ditutup


selama ini proses pencabutan pohon jati pereket di kertajati Majalengka ini menjadi perdebatan warga setempat dan tidak diperbolehkan ditebang ketika terkena pelebaran jalan. Diyakini warga karena memiliki keterikatan dengan leluhur mereka, Ki Bagus Rangin.

Namun akhirnya, Minggu 1 November 2020 Jati Pereket dicabut dan pohon dipindahkan ke depan Puskesmas Kertajati. Pemindahan pohon jati tersebut menggunakan tiga alat berat, termasuk beckhoe loader untuk mengeruk pohon dari akar paling dalam agar tidak patah di bagian pohon.

Pencabutan pohon jati yang dipercaya sudah berumur ratusan tahun dan mati sejak kurang lebih 30 tahun lalu ini mendapat perhatian ribuan orang hingga memacetkan arus lalulintas antara Kadipaten-Indramayu. Pelaksanaan pembongkaran pun melibatkan tim pengamanan dari kepolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Baca Juga: Begini Isi Pidato Lengkap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Hina Umat Islam, Pantas Saja Dikecam

Artikel ini sebelumnya telah tayang di zonapriangan.com dengan judul Akhirnya Pohon Jati Pereket di Kertajati Dicabut, Ditonton Warga yang Takjub Karena Jati Tak Berakar

Kepala Desa Kertajati Ajat Sudrajat mengungkapkan pemindahan pohon jati ke depan Kantor Puskesmas, sengaja tidak dilakukan dengan cara menebang untuk diambil kayunya, guna memenuhi keinginan masyarakat setelah dilakukan musyawarah berulang kali bersama sejumlah warga, ulama dan pemerintah serta pihak ketiga.

“Awalnya ketika ada pelebaran jalan dan pohon jati tepat berada di tengah jalan, masyarakat menginginkan pohon jati dibiarkan tidak diganggu, alternatifnya jalan harus dialihkan. Karena pohon jati pereket diyakini sebagian masyarakat memiliki historis yang kuat dengan keberadaan Desa Kertajati,” ungkap Ajat.

Namun belakangan masyarakat mengizinkan untuk dicabut, namun tidak boleh ditebang, caranya pohon dialihkan ke tempat lain. Pemindahan pohon jati pun semula diminta warga ditanam kembali di Pemakaman Umum di kabuyutan, hal ini ditentang warga lainnya. Hingga akhirnya diputuskan di depan Kantor Puskesmas.

Baca Juga: Link Duel Manchester United VS Arsenal di Mola TV, Setan Merah dan The Gunners Sedang Tidak Optimal

“Makanya pohon diangkut dengan kendaraan untuk ditempatkan kembali tanpa di rusak bagian pohon dan dahannya, utuh kecuali ada beberapa akar yang kena.” ungkap Ajat.

Jika saja pohon jati tersebut tumbang dan patah saat ditebang, maka pohon jati akan disimpan di Kantor Desa sebagai benda cagar budaya. Namun katanya bersyukur ternyata pohon jati bisa dipindahkan secara utuh.

Camat Kertajati Asep Rukanda mengungkapkan pemindahan pohon jati langkah yang ditempuh untuk mengakomodir masyarakat dan pembangunan pelebaran jalan juga tidak terhambat.

Sebelum acara pembongkaran pohon jati pereket, Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB sejumlah warga melakukan doa bersama di bawah pohon tersebut. Minggu dini hari sekira pukul 03.00 WIB dilakukan ritual dan pukul 07.00 WIB baru acara pembongkaran.

Baca Juga: Manchester United VS Arsenal Minggu 1 November, Ambisi Mikel Arteta Akhir Kutukan 14 Tahun

Setelah kembali melakukan doa bersama, marhaban atau ada juga yang menyebut debaan, hingga melakukan adzan di bawah pohon tersebut. Pembongkaran baru dilakukan kurang lebih pukul 08.00 WIB dan selesai sekira pukul 10.20 WIB.

Lamanya pembongkaran karena warga menghendaki pohon tetap utuh. Begitu pohon tercerabut warga langsung ramai bercampur takjub dan menyebut pohon jati tidak berakar, seperti dilaporkan Tati, wartawan ZonaPriangan dari Majalengka.

Kemungkinan akar tunjang sudah lapuk sedangkan akar ke samping sedikit serta terbongkar alat berat.Tak heran ketika pohon diangkat dibagian bawahnya rata seolah tidak berakar. Ribuan warga yang menyaksikan baru membubarkan diri setelah pohon diangkut ke Puskesmas.***( Tim zonapriangan 03/ zona priangan.com)

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Zona Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler