Dari ayahnya yang bernama Mohamad Rasjad Maharadja Soetan dan ibunya yang bernama Kiam.
Pada tahun 1911, Ruhana Kuddus mendirikan sekolah KAS (Kerajinan Amai Setia) di Kota Gadang, Agam, Sumatra Barat.
Sekolah yang ditujukan untuk anak-anak perempuan yang dididik sejumlah ajaran seperti kerajinan tangan, menulis dan membaca huruf latin dan arab, pendidikan rohani, juga keahlian atau keterampilan rumah tangga.
Ruhana Kuddus juga menjadi penulis saat itu di surat kabar perempuan, Poetri Hindia, sambil aktif di bidang pendidikan yang ia senangi.
Ia mendirikan secara inisiatif surat kabar Sunting Melayu saat media Indonesia dibredel pemerintah Belanda.
Soenting Melajoe atau Sunting Melayu yang bermakna 'Perempuan Melayu' merupakan salah satu pelopor surat kabar perempuan pertama di Indonesia pada 1912.
Gusti Asnan, Sejarawan Universitas Andalas Padang mengatakan bahwa hadirnya surat kabar tersebut menjadi inspirasi tumbuhnya surat kabar perempuan lainnya.
Selain terlibat dalam Soenting Melajoe, Roehana Koeddoes juga terlibat dalam beberapa surat kabar seperti Perempoean Bergerak Medan dan surat kabar di Radio Padang.