Network
BAGIKAN BERITA - Senin 8 November 2021, Google Doodle merayakan sosok profil Roehana Koeddoes atau Ruhana Kudus.
Roehana Koeddoes adalah salah satu tokoh pahlawan nasional perempuan Indonesia yang berasal dari Sumatra Barat.
Meski profil Roehana Koeddoes tidak dikenal seperti pahlawan Indonesia terkenal lain seperti Cut Nyak Dien, RA Kartini, dan lainnya.
Tetapi Roehana Koeddoes juga menjadi sosok pahlawan perempuan Indonesia yang memperjuangkan kebebasan ekspresi dan kesetaraan gender di Indonesia.
Presiden Joko Widodo anugerahkan Roehana Koeddoes gelar pahlawan nasional pada 8 November 2019.
Roehana Koeddoes atau Ruhana Kuddus adalah seorang jurnalis asal Sumatra Barat yang jadi perempuan pertama sebagai tokoh simbol kesetaraan gender serta kebebasan dalam berekspresi.
Ruhana Kuddus lahir pada 20 Desember 1884 di Kota Gadang, Agam, Sumatra Barat dan wafat di usia 87 tahun pada 17 Agustus 1972.
Dari ayahnya yang bernama Mohamad Rasjad Maharadja Soetan dan ibunya yang bernama Kiam.
Pada tahun 1911, Ruhana Kuddus mendirikan sekolah KAS (Kerajinan Amai Setia) di Kota Gadang, Agam, Sumatra Barat.
Sekolah yang ditujukan untuk anak-anak perempuan yang dididik sejumlah ajaran seperti kerajinan tangan, menulis dan membaca huruf latin dan arab, pendidikan rohani, juga keahlian atau keterampilan rumah tangga.
Ruhana Kuddus juga menjadi penulis saat itu di surat kabar perempuan, Poetri Hindia, sambil aktif di bidang pendidikan yang ia senangi.
Ia mendirikan secara inisiatif surat kabar Sunting Melayu saat media Indonesia dibredel pemerintah Belanda.
Soenting Melajoe atau Sunting Melayu yang bermakna 'Perempuan Melayu' merupakan salah satu pelopor surat kabar perempuan pertama di Indonesia pada 1912.
Gusti Asnan, Sejarawan Universitas Andalas Padang mengatakan bahwa hadirnya surat kabar tersebut menjadi inspirasi tumbuhnya surat kabar perempuan lainnya.
Selain terlibat dalam Soenting Melajoe, Roehana Koeddoes juga terlibat dalam beberapa surat kabar seperti Perempoean Bergerak Medan dan surat kabar di Radio Padang.
Pada tahun 1908 Roehana Koeddoes menikahi Abdoel Koeddoes, seorang aktivis yang juga seorang notaris dan penulis.
Bersama dengan suaminya, Ruhana Kuddus semakin gigih aktif mendidik terutama kepada para perempuan di Kota Gadang.
Roehana Koeddoes juga mendapat penghargaan Wartawati Pertama Indonesia pada tahun 1947 serta dianugerahi sebagai Perintis Pers Indonesia pada Hari Pers Nasional ke-3 di 9 Februari 1987.
Roehana Koeddoes juga diketahui adalah kakak tiri dari Perdana Menteri Indonesia pertama Soetan Sjahrir, serta merupakan bibi dari penyair Indonesia terkenal, Chairil Anwar.
Semoga perjuangan Roehana Koeddoes dapat selalu menginspirasi perempuan Indonesia untuk terus berjuang dalam meraih haknya terutama dalam bidang pendidikan dan kesetaraan serta kebebasan.***
