Kasus Ayah Curi HP Untuk Anaknya Agar Bisa Sekolah Daring, Ini Tanggapan Wakil Bupati Garut

- 5 Agustus 2020, 20:23 WIB
WAKIL Bupati Garut Helmi Budiman.*
WAKIL Bupati Garut Helmi Budiman.* /Instagram/@kang_helmibudiman/

BAGIKAN BERITA-Tidak ingin anaknya tertinggal pelajaran daring, seorang ayah di Garut, Jabar, nekat mencuri ponsel pintar milik majikannya.

Menurut pengakuannya, bermula saat satu dari tiga orang putranya yang duduk di bangku kelas satu sekolah menengah tak bisa ikutan belajar daring dengan teman-teman karena tidak memiliki ponsel pintar.

Informasi pencurian HP yang dilakukan seorang ayah agar anaknya bisa mengikuti kegiatan pembelajaran online Akhirnya sampai ke Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.

Baca Juga: Putra Betawi FC Pondok Aren Tangerang Selatan Juara Turnamen Trofeo Priyang Putra Melati Tangerang

Helmi Budiman langsung memberikan pernyataan terkait kasus ini.

Menurut Helmi, Ke depannya Pemkab Garut akan mengupayakan untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak sampai terulang.

Melihat kejadian ini, beliau mengaku sangat prihatin dan miris mendengar kisah yang dialami oleh salah seorang warganya tersebut.

Baca Juga: Kok Bisa ! Seorang Ibu Temukan Potongan Masker dalam Nugget Ayam dari Mcdonald

Ini menunjukan bukti jika di daerahnya saat ini masih banyak warga kurang mampu yang sangat membutuhkan perhatian.

"Sangat prihatin dan miris mendengarnya. Di Garut saat ini memang masih banyak warga yang kurang mampu, apalagi di masa pendemi Covid-19 seperti sekarang ini," ujar Helmi seperti di kutip Pikiran Rakyat.com

Di sisi lain katanya, tuntutan hidup masyarakat semakin banyak di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Semplak Jadi Klaster Baru di Bogor, Setelah 22 Warga Positif Covid-19 Usai Ikuti Acara Keagamaan

Salah satunya tuntutan agar anak bisa terus belajar dengan menggunakan sistem daring yang tentunya memerlukan biaya cukup banyak karena selain harus mempunyai sarana kominukasi yang memadai juga harus punya kuota.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul Kasus Ayah Curi HP Demi Belajar Online sang Anak di Garut, Wakil Bupati Angkat Bicara

Helmi berjanji akan memikirkan hal ini dan menacri solusi terbaik agar sistem pembelajaran yang dilakukan saat ini tak terlalu membebani masyarakat.

Bahkan diakuinya, sebelum muncul kejadian yang sangat memprihatinkan ini, bersama bupati, dirinya sudah membicarakan rencana pemberian subsidi HP untuk siswa.

Baca Juga: Alhamdulillah, Ribuan TNI dan Ratusan WNI Selamat dari Ledakan Bom Lebanon

"Sebenarnya kita sudah rencanakan adanya program pemberian subsidi HP. Namun memang pembahasan tentang hal itu belum tuntas dan kemudian munculah kejadian yang sangat tidak kita harapkan ini," katanya.

Untuk mengurangi beban yang harus dikeluarkan masyarakat terkait pelaksanaan pembelajaran, tutur Helmi.

Pihaknya merencanakan untuk menyediakan sarana belajar melalui radio sebagai pengganti belajar daring.

Baca Juga: Polisi Kembali Ringkus Youtuber Pembuat Prank Paket Qurban Isi Sampah

Bahkan saat ini, cara seperti ini menurutya sudah mulai dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan di sejumlah kecamatan.

Disampaikan Helmi, selain melalui siaran radio, sistem pembelajaran juga bisa dilaksanakan melalui stasiun TV lokal.

Cara seperti ini dinilainya tidak akan terlalu memberatkan para orang tua siswa mengingat hampir di tiap rumah saat ini sudah ada TV.

Baca Juga: Ledakan Bom di Beirut Lebanon Tewaskan Puluhan Orang

Menurutnya, selama masa pandemi Covid-19 ini, banyak pegawai di Garut yang dirumahkan sehingga hal ini semakin menambah banyak jumlah angka kemiskinan.

Kasus yang dialami salah seorang warga di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler ini disebutkan Helmi akan menjadi bahan masukan bagi Pemkab Garut.

Guna mencari solusi agar kegiatan belajar siswa bisa terus berjala akan tetapi tidak sampai memberatkan para orang tua.

Baca Juga: Tega! Ayah Cabuli Cabuli Dua Anak Kandungnya

Lebih jauh diungkapkannya, jumlah angka kemiskinan di Garut selama masa pandemi Covid-19 ini mengalami peningkatan tajam.

Berdasarkan data yang ada, dari jumlah total warga Garut yang mencapai 2,7 juta jiwa, 70 persen di antaranya tergolong miskin.

Helmi berharap, dengan sudah mulai dibukanya kembali sektor usaha dan sejumlah kegiatan lainnya, bisa mengurangi angka kemiskinan mengingat pekerja yang sebelumnya dirumahkan kini sudah mulai bisa bekerja kembali.

Baca Juga: Dari F&B Menjadi GM Hotel, Kunci Kesuksesan Gerri Primacitra Suka Tantangan

"Warga Garut sendiri selama ini kebanyakan bekerja sebagai buruh lepas, buruh pabrik, dan petani. Tingkat kesulitan ekonomi yang dirasakan buruh lepas akan lebih tinggi mengingat penghasilan mereka yang tidak tentu dan inilah yang akan menjadi prioritas kita," ucap Helmi.***(Aep Hendi /Kabar Priangan)

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Kabar Priangan Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah