Jangan Lupa! Puasa Tasu'a dan Asyura Besok dan Lusa, Begini Keistimewaannya

- 27 Agustus 2020, 18:59 WIB
Puasa Asyura. Ilustrasi
Puasa Asyura. Ilustrasi /BeritaBulukumba.com

Kebetulan Sayyidina Hussein terbunuh pada hari itu juga di Padang Karbala. Pada setiap hari ‘Asyura, kelompok Syiah memperingati kematian Husen dengan cara berkumpul, menangis, meratapinya secara histeris, membentuk kelompok-kelompok untuk pawai berkeliling di jalan-jalan dan di pasar-pasar sambil memukuli badan mereka dengan rantai besi dan belati, melukai kepala dengan pedang, mengikat tangan dan lain sebagainya.

Sebagai tandingan dari apa yang dilakukan oleh orang Syi'ah di atas, orang kelompok umat Islam yang lain menjadikan hari Asyura' sebagai hari raya, pesta dan serba ria.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja di Kereta Api Pariwisata untuk Lulusan SMA Posisi Announcer

Dua budaya yang sangat kontras ini terutama berlangsung pada jaman dinasti Buwaihi (321H-447 H.). Pada masa itu terkenal adanya pertentangan antara Sunni dan Syi'ah dengan tajamnya. 

Karena itu, sedianya, hari ‘Asyura diisi dengan ibadah puasa saja sebagaimana telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Tentang keutamaan puasa ‘Asyura Ibnu Abbas menyatakan: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (‘Asyura) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: bulan Ramadhan)." (HR. Al-Bukhari.) ***

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Nahdlatul Ulama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah