Bahkan Ahmad Sahroni sudah berada di Bareskrim Polri untuk melaporkan SBY kepada Polisi, namun urung dilakukan karena larangan dari Surya Paloh dan Anies Baswedan.
"Jadi, saya sebenarnya sudah siap melaporkan, tetapi tadi perintah Ketum (Surya Paloh) untuk tidak boleh melaporkan. Kebetulan tadi Pak Anies juga WA (kirim pesan WhatsApp) saya untuk meminta hal yang sama," ujar Ahmad Sahroni seperti dikutip dari ANTARA.
"Pak Anies ingin fokus ke depan. Ini dalam rangkaian pemenangan strategi pemenangan capres (Pemilu) 2024," tambahnya.
Menurut politisi kelahiran Jakarta 46 tahun yang lalu ini, tidak ada pembicaraan yang membicarakan pendeklarasian bacapres dan capres yang dikatakan SBY pada 25 Agustus 2023 di kediamannya di Cikeas Kabupaten Bogor.
"Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada, tetapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi, apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka.
"Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Jadi, nggak ada," lanjutnya.
Bahkan menurut Sahroni isi dari pertemuan di Cikeas tersebut berisi pengalaman SBY sebagai capres di 2004.