Waketum Gerindra Arief Poyuono Minta Gubernur Jakarta Anies Baswedan Dicopot dari Jabatannya

- 11 September 2020, 13:58 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan /Instagram/@aniesbaswedan

 BAGIKAN BERITA -Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono meminta kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto segera menghadap presiden untuk menonaktifkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Alasan  Arief  untuk  meminta  Prabowo  karena perihal kebijakan Anies  Baswedan Tarik  Rem Tangan  dengan  pemberlakuan PSBB Total.

Lebih lanjut Arief Poyuono menegaskan, Seharusnya yang mengambil keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di ibu kota negara, dinilai melangkahi wewenang Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Woww, Hanbin Eks iKON Bikin Label Sendiri, Pegang Jabatan Direktur Eksekutif

Kader Gerindra yang pernah terang-terangan mengaku sebagai pendukung Joko Widodo (Jokowi) sejati itu, meminta Riza Patria Siap-siap jadi Pejabat Sementara Gubernur DKI menggantikan posisi Anies Baswedan.

Arief Poyuono menjelaskan PSBB Total yang baru diumumkan secara sepihak sangat berbahaya karena dapat menyebabkan ketakutan yang luas terlebih masyarakat kini tengah berupaya bangkit di masa new normal yang dicanangkan pemerintah pusat.

"Kalau dibiarkan maka Anies telah mendelegitimasi pemerintahan Presiden Jokowi," tuturnya seperti  dikutip  Pikiran Rakyat.com.

Baca Juga: Sedang Berlangsung SCTV By The Way , Hari Ini Bintang Tamunya Tya Ariestya dan Chef Gerry

Artikel ini sebelumnya telah tayang di PikiranRakyat dengan judul Waketum Gerindra Minta Riza Patria Siap-siap jadi Pejabat Sementara Gubernur DKI Gantikan Anies

Arief Poyuono juga mengimbau agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto segera menghadap presiden untuk menonaktifkan orang nomor satu DKI Jakarta itu.

Ia bahkan berharap agar Jakarta segera mempersiapkan kandidat pengganti sementara jabatan gubernur.

Di sisi lain, Anies Baswedan membeberkan alasan terkait keputusan penerapan PSBB Total karena lonjakan kasus Covid-19 tidak mampu diimbangi oleh fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.

PSBB Total tersebut membuat seluruh aktivitas perkantoran di Jakarta dialihkan di rumah masing-masing para karyawan dan hanya akan ada 11 bidang esensial yang diizinkan beroperasi.

Baca Juga: Alice Norin Melahirkan Anak Kedua, Zaskia Adya Mecca Mendoakan Begini

Anies Baswedan mengklaim bahwa keputusan tersebut sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo tentang pengendalian kesehatan menjadi prioritas utama saat akan memulihkan ekonomi di situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

“Presiden menyatakan dengan tegas bahwa jangan restart ekonomi sebelum kesehatan terkendali. Beliau meletakkan kesehatan sebagai prioritas utama. Dengan melihat kedaruratan ini, tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat segera mungkin,” tutur Anies Baswedan.***(Rizki Laelani / PikiranRakyat)

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x