BAGIKAN BERITA- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan lebih tertarik dalam mendorong rekonsiliasi bangsa pasca-Pemilu 2024 daripada memperdebatkan penggunaan hak angket yang dianggapnya tidak mendesak saat ini.
"Saya lebih tertarik pada masa pasca-Pemilu 2024, di mana kita perlu merajut kembali rekonsiliasi bangsa setelah pertempuran politik yang meninggalkan orang-orang kecewa dan marah. Saatnya bagi kita untuk menunjukkan komitmen yang tulus dalam proses rekonsiliasi," ujar AHY di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan tersebut disampaikan AHY dalam konteks tanggapannya terhadap wacana penggunaan hak angket oleh beberapa partai politik di DPR RI.
Baca Juga: Tokcer, Cara Mudah Dapat Saldo DANA dari Rumah, Cukup Jalankan Lima Aplikasi Ini
AHY menyampaikan pandangannya tersebut setelah bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi Wapres, Jakarta. Dia menyampaikan pendapatnya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Menurut AHY, tidak ada urgensi untuk menggunakan hak angket saat ini. Dia mengatakan bahwa, meskipun Partai Demokrat menjadi bagian dari pemerintahan saat ini, penghitungan suara pemilu harus dihormati.
AHY juga menyatakan bahwa, meskipun penghitungan suara masih berlangsung, secara rasional hasil perolehan suara sementara menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dibandingkan dengan dua pasangan lainnya.
Meskipun menghormati hak konstitusional partai politik dan tokoh-tokoh di Indonesia, AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak melihat perlunya penggunaan hak angket. Dia berpendapat bahwa Indonesia harus fokus pada pembangunan bangsa pasca-Pemilu 2024 dan menghindari polemik yang tidak produktif.