BAGIKAN BERITA -- Gunung Merapi, yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat telah mengalami lima kali guguran lava ke arah dua sungai yang terletak di selatan dan barat daya gunung.
Agus Budi Santoso, Kepala BPPTKG Yogyakarta, menyampaikan bahwa berdasarkan pengamatan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava terjauh mencapai 1.500 meter ke arah Kali Bebeng (barat daya) dan Kali Boyong (selatan).
Selama periode pengamatan tersebut, Gunung Merapi juga mengalami gempa guguran sebanyak 13 kali, gempa fase banyak dua kali, dan gempa tektonik jauh. Asap kawah yang berwarna putih dengan intensitas sedang teramati di puncak Gunung Merapi dengan tinggi mencapai 50 meter.
Pada periode pengamatan sebelumnya, Gunung Merapi juga meluncurkan satu kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter.
Saat ini, status Gunung Merapi masih dipertahankan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran dapat berdampak hingga tiga hingga lima kilometer dari puncak gunung, termasuk Kali Woro, Kali Gendol, Kali Boyong, Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng.
Dalam skenario erupsi eksplosif, material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.***