BAGIKAN BERITA -Sehari pasca kerusuhan penolakan UU Cipta Kerja yang terjadi Kamis 8 Oktober 2020, bus TransJakarta tetap beroperasi hanya saja di halte-halte yang dirusak oleh massa belum bisa melayani.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan terdapat 46 halte TransJakarta yang mengalami kerusakan, tiga di antaranya rusak berat.
Dari tiga halte tersebut, yakni Halte Bundaran HI, Halte Tosari dan Halte Sawah Besar. Perbaikan ketiga halte tersebut membutuhkan perombakan total.
Baca Juga: Mengejutkan, Rumah Ketua DPR RI Puan Maharani Dibakar Pendemo, Ini Fakta Sesungguhnya
Sedangkan Perbaikan dan pemulihan halte ini, lanjut Anies membutuhkan waktu sedikitnya lima pekan untuk bisa beroperasi kembali.
Menurut Anies, proses perbaikan halte dibagi menjadi dua, sebagian rekonstruksi ditutup, separuh halte dipakai untuk aktifitas penumpang, setelah bagian tersebut selesai baru separuh berikutnya direkonstruksi.
Pengerjaan yang dilakukan ada pemasangan lantai sementara, dinding sementara, untuk separuh dan separuh lainnya ditutup total untuk diperbaiki sampai tuntas.
"Yang penting jalur satu akan tetap jalan," katanya.
Baca Juga: Update Covid-19 DKI Jakarta Hari Ini Sabtu 10 Oktober 2020, Penyumbang Kasus Tertinggi di Indonesia
Menurut dia, perhitungan biaya perbaikan kerusakan halte diperkirakan sebesar Rp65 miliar. Semua perbaikan akan dilakukan oleh PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) selaku pemilik aset.